Jalan Rusak, Warga Kebun Nenas Kesal Lalu Mandi Dalam Air Menggenang di Badan Jalan

TELUKKUANTAN (KuansingKita) – Warga Kebun Nenas, Kelurahan Sungai Jering, Telukkuantan, Kuansing yang bermukim di sepanjang ruas jalan SPBU- Kantor Bupati tak mampu lagi membendung kekesalannya. Akhirnya mereka melakukan aksi teaterikal di jalan raya
Korlap dari aksi warga yang menamakan dirinya KBJ (Kelompok Berjuang Jalan Kebun Nenas), Jan Freddy Butarbutar kepada KuansingKita mengungkapkan hal yang menjadi penyebab kekesalan warga. Ia mengatakan sejak beberapa bulan lalu badan jalan menuju pemukiman mereka dalam kondisi rusak.
Menurut Jan Freddy kondisi jalan rusak semakin  parah lantaran sejak beberapa pekan ini, hujan hampir setiap hari mengguyur kota Telukkuantan. Badan jalan yang belum diaspal itu kini berlobang dan berlumpur karena dilewati angkutan truk sarat muatan. Akibatnya badan jalan licin bahkan air menggenang dalam lobang di badan jalan.
Warga sangat kesal kepada perusahaan kelapa sawit yang angkutannya setiap hari melewati jalan yang rusak. Lalu kata Jan Freddy warga secara bersama mengungkapkan ekspresinya dengan mandi dalam air yang menggenang pada lobang di badan jalan. Mereka mandi layaknya mandi di kolam.

 

“ Tidak itu saja, warga juga menanam pohon pisang di beberapa titik badan jalan yang rusak,” ungkap Jan Freddy.
Korlap Jan Freddy menambahkan warga kesal karena kondisi jalan yang rusak sudah menggangu aktivitas ekonomi warga. Warga tak bisa membawa hasil pertanian ke pasar lantaran terlalu banyak titik kerusakan jalan. Padahal sebagian besar warga di sana menopang hidup atau menopang ekonomi keluarga dari usaha bertani
Kepala Dinas PUPR (Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang) Kuansing Ade Fahrer saat diminta konfirmasinya mengaku ikut prihatin dengan kondisi warga. Namun demikian Ia menambahkan kalau ruas jalan SPBU – Kantor Bupasti setiap tahun dilakukan perbaikan melalui dana swakelola.
“ Kita bukan tidak peduli. Untuk ruas jalan itu setiap tahun dilakukan perbaikan melalui dana swakelola,” tandas Ade Fahrer

Hanya saja tambah mantan Kabag Pembangunan ini lantaran ruas jalan itu belum diaspal atau masih jalan tanah kondisinya sangat rentan saat musim hujan. Apalagi jalan tanah itu sering dilewati truk angkutan yang sarat muatan. Akibatnya badan jalan jadi berlobang, bahkan badan jalan menjadi sangat licin saat musim hujan.
Ade Fafrer mejelaskan dana swakelola itu tidak bisa dianggarkan dua kali dalam setahun untuk titik yang sama. Sehingga upaya perbaikan jalan yang rusak tidak bisa dilakukan lagi pada tahun 2020 karena sebelumnya pada tahun yang sama sudah dilakukan perbaikan. Direncanakan perbaikan dilakukan lagi tahun anggaran 2021 ini.
“ Ok. Dinas PU akan melakukan perbaikan secepatnya. Ya secepatnya. Soalnya sekarang sudah tahun anggaran 2021 sehingga upaya perbaikan bisa dengan dana swakelola,” ujar Ade Fahrer
Kepada KuansingKita Ade Fahrer mengungkapkan pihaknya sudah merencanakan pengaspalan ruas jalan SPBU – Kantor Bupati. Namun dalam kondisi keuangan daerah yang sulit karena anggaran tergerus untuk penanganan Covid 19, sehingga tidak mungkin rencana itu akan terealisasi.
“ Kalau maunya saya ruas jalan itu diaspal saja. Tapi dalam kondisi keuangan daerah saat ini tentu sulit untuk merealisasikan,” tandas Ade Fahrer (smh)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...