TELUKKUANTAN (KuansingKita) – Upaya pencarian korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di Kepualan Seribu antara Pulau Lancang dan Pulau Laki, pada Sabtu (9/1/2021) siang, sampai kini masih terus dilakukan.
Seperti dirilis CNNIndonesia, TNI AL menurunkan 1.218 personel serta 10 kapal pencari diantaranya KRI Teluk Gili Manuk, KRI Kurau, KRI Teluk Cirebon, KRI Tjiptadi, KRI Tenggiri, KRI Cucut, Kapal TD Malabar, KRI Jhon Lie, KRI Malahayati dan KRI Rigel.
TNI AU menurunkan 50 personel serta pesawat CN-295, Helikopter Super Puma NAS-332 dan Boeing 737 Intai Maritim. Sedangkan TNI AD menurunkan 130 personel. Total personil TNI yang diturunkan untuk upaya pencarian sebanyak 1.398 personel
Selain itu ada juga kapal pendukung dari Basarnas diantaranya KN SAR Wisnu, KN SAR Karna, KN SAR Basudewa serta Helikopter HR-1301, RIB 01 Jakarta dan RIB 03 Jakarta. Sedangkan dari Badan Keamanan Laut RI (Bakamla) tercatat KN Nipah.
Kementrian Perhubungan juga ikut menurunkan kapal pendukung diantaranya KN Alugara P-114, KN Celurit P-203, KN Belati P-205. Sedangkan dari Kementrian KKP diturunkan Kapal Pengawas Perikanan Hiu 010 dan Sea Rider.
Berdasarkan data manifest, pesawat Sriwijaya Air SJ-182 membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru. Rinciannya, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas, enam kru aktif dan enam kru ekstra.
Pesawat yang diproduksi tahun 1994 itu lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta pukul 14.36. Jadwal ini mundur dari jadwal sebelumnya pukul 13.35. Penundaan keberangkatan ini disebabkan factor cuaca
Pesawat Sriwijaya Air dengan nomor register PK-CLC ini hilang kontak setelah 4 menit meninggalkan Bandara Soekarno Hatta atau pukul 14.40 wib. Pesawat hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta
Saat hilang kontak pesawat telah melewati ketinggian 11.000 kaki dan tengah menambah ketinggian di 13.000 kaki.(smh)