TELUKKUANTAN (KuansingKita) – Jumlah ODP yang dipaparkan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 Kuansing memang terus bertambah.
Kondisi ini tidak perlu digusarkan. Pasalnya jumlah ODP tidak akan pernah turun karena angkanya hasil penjumlahan ODP yang selesai dipantau dan ODP yang masih dipantau ditambah ODP baru.
Berdasarkan data yang dipaparkan dalam Tabel Gugus Tugas, jumlah ODP per Kamis (16/4/2020) sebanyak 1995 orang. Angka ini meningkat 141 orang dibandingkan ODP Rabu (15/4/2020) sebanyak 1854 orang.
Artinya pemerintah desa telah bekerja dengan baik melaporkan setiap warga yang punya riwayat perjalanan dari luar daerah atau datang dari daerah terpapar.
Jubir Covid 19 Amelia Nasrin mengungkapkan warga yang wajib dilaporkan sebagai ODP adalah warga yang datang dari luar daerah terutama dari daerah terpapar.
Selain itu, warga yang punya riwayat bersentuhan dengan pasien PDP. Ada juga warga yang mengalami gangguan kesehatan seperti batuk, badan demam yang gelajanya mirip gejala virus Corona.
Namun demikian, tidak semua ODP dalam keadaan sakit. Sebagian besar ODP di Kuansing dilaporkan berdasarkan riwayat perjalanan karena mereka datang dari daerah terpapar.
Amelia menyebutkan, warga berstatus ODP ini memang diminta melakukan isolasi diri di rumah selama 14 hari. Dan petugas akan melakukan pemantauan selama ODP melakukan isolasi diri.
Berdasarkan data Kamis (16/4/2020), ODP yang selesai pemantauan atau tidak dipantau lagi tercatat 1348 orang atau meningkat 311 orang dibandingkan data Rabu (15/4/2020) sebanyak 1037 orang.
Sedangkan ODP yang masih dalam pemantauan per Kamis (16/4/2020) tercatat sebanyak 647 orang atau turun dibandingkan angka ODP dalam pemantauan berdasarkan data Rabu (15/4/2020) sebanyak 817 orang
Angka ODP yang masih dalam pemantauan per Kamis (16/4/2020) sebanyak 647 orang ini termasuk penambahan ODP per Kamis sebanyak 141 orang.
Sampai hari ini, belum ada pasien postif Corona di Kuansing. Kendati hasil swab untuk 6 pasien yang sudah dikirimkan ke Laboratorium PIC Balitbangkes Kementrian Kesehatan RI di Jakarta, sampai hari ini belum turun.
Namun menurut jubir Amelia hamper semua pasien PDP yang dirawat di RSUD Telukkuantan mempunyai penyakit penyerta seperti gangguan fungsi ginjal, radang paru-paru dan lainnya. (smh)