SALAM REDAKSI – Teka-teki tentang siapa pasangan H.Mursini dalam Pilkada September 2020 mendatang benar-benar telah mengincah ruang publik. Namun sampai kini teka-teki ini masih belum terjawab.
Kepada KuansingKita di ruang kerjanya beberapa waktu lalu, Bupati H.Mursini mengatakan pasangannya dalam Pilkada akan dideklarasikan menjelang pendaftaran di KPU.
“ Nantilah publikasikan pasangan itu, kalau sudah mau mendaftar di KPU,” kata H.Mursini
Kendati begitu H.Mursini tidak menjelaskan alasannya kenapa masih belum mendeklarasikan pasangannya. Namun kalau dicermati dinamika politik Pilkada Kuansing, mengulur jadwal deklarasi pasangan merupakan satu hal yang wajar.
Lihat saja, dari sejumlah calon yang sudah digadang-gadangkan akan berpasangan ternyata berpisah di tengah jalan. Kondisi ini diperkirakan masih akan terjadi lagi terhadap sejumlah pasangan sebelum jadwal pendaftaran di KPU.
Selain siapa pasangan H.Mursini dalam Pilkada mendatang, pertanyaan publik lainnya terkait tentang partai apa saja yang akan menjadi partai pengusung H.Mursini dalam Pilkada mendatang. Pertanyaan ini tak kalah menariknya.
Pertanyaan ini menjadi semakin menarik karena para pengurus partai politik ikut terseret mengomentari peluang H.Mursini untuk mendapatkan partai. Misalnya Ketua DPC PKB Kuansing yang juga mantan anggota DPRD Kuansing, Musliadi.
Politisi PKB asal Cerenti ini melontarkan banyak statemen terkait peluang Mursini di PKB. Herannya, menanggapi semua itui H.Mursini tidak bergeming. Ketua DPW PPP Provinsi Riau ini sedikitpun tidak terlihat gusar. Mursini selalu tampil dengan tenang.
Apakah H.Mursini sudah mengantongi partai pengusung selain PPP. Apakah H.Mursini sudah menetapkan pasangannya sehingga tidak perlu merasa gusar. Pertanyaan inilah yang berhamburan saat membahas H.Mursini dan Pilkada. Pertanyaan inilah yang membuat publik penasaran.
Salah seorang yang rajin mengikuti dinamika Pilkada Kuansing, pernah menduga kalau apa yang tengah dilakukan H.Mursini adalah bagian dari manuver politik. Menurutnya H.Mursini sengaja membuka ruang agar publik memperbincangkan eksistensinya dalam Pilkada Kuansing.
Kalau menyimak paparan Peter Schorder dalam bukunya Strategi Politik, apa yang dilakukan H.Mursini adalah bagian dari Strategi Politik Ofensif atau biasa disebut Strategi Perluasan Pasar. Selagi pasar masih terus membahas atau memperbincangkan produk maka akan terus terjadi peningkatan konsumen.
Artinya, selagi pasar politik Pilkada masih terus memperbincangkan H. Mursini sebagai produk maka akan terjadi peningkatan dukungan. Tapi benarkah H.Mursini tengah memainkan manuver politik ini, walahualam. (Said Mustafa Husin)