Sebanyak 30 Wartawan Peliput Gerhana Matahari Cincin di Siak Berangkat Pagi Ini

PEKANBARU (KuansingKita) – Sebanyak 30 wartawan PWI Riau yang akan meliput fenomena alam Gerhana Matahari Cinicin di Kabupaten Siak, telah berangkat dari Sekretariat PWI Riau, Jalan Arifin Akhmad, Pekanbaru Rabu (25/12/2019) pagi ini.
Ketua PWI Riau Zulmasyah Sekedang telah  menyampaikan random acara yang akan diikuti para wartawan di Kabupaten Siak nanti. Untuk acara hari ini, akan digelar pertemuan dengan Bupati Siak Alfredi dan jumpa pers dengan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)
Selepas jumpa pers dengan LAPAN, para wartawan akan diajak langsung ke lokasi pantauan Gerhana Matahari Cincin di Kampung Bunsur, Siak. Disana para wartawan akan diajak menyaksikan planetarium mini yang dibangun LAPAN untuk kepentingan pemantauan Gerhana Matahari Cincin.
Gerhana Matahari Cinicin yang dipantau di Kampung Bunsur, Kabupaten Siak ini puncaknya terjadi Kamis (26/12/2019) pukul 12.06 wib. Ini fenomena langka. Fenomena ini akan terjadi lagi pada koordinat yang sama setelah 300 tahun nanti. Artinya fenomena Gerhana Matahari Cincin ini hanya terjadi sekali dalam 300 tahun pada koordinat yang sama.
Kendati ini fenomena langka, namun ada juga beberapa anggota Tim Pemantau Gerhana Matahari Cincin dari PWI Riau yang terpaksa membatalkan keberangkatannya karena tugas-tugas media. Misalnya Hary B Koriun dari Riau Pos menyatakan batal berangkat. Harry diganti Kazaini yakni mantan Pemred Riau Pos.

Catatan yang dihimpun KuansingKita dari berbagai sumber menyebutkan, Gerhana Matahari terjadi ketika posisi bulan terletak di antara Bumi dan Matahari. Saat itu, piringan Matahari di langit akan tertutup oleh piringan Bulan sehingga cahaya Matahari akan terhalang sampai ke Bumi.
Kalau seluruh bagian piringan Matahari tertutup bayangan bulan, fenomena ini dinamakan Gerhana Matahari Total. Sedangkan Gerhana Matahari Cincin terjadi ketika pringan Matahari tidak tertutup sepenuhnya oleh piringan Bulan.
Gerhana matahari cincin terjadi ketika Bulan mengelilingi Bumi dalam orbit elips apoge atau Bulan berada jauh dari Bumi, sehingga saat dilihat dari Bumi tidak sepenuhnya Bulan menutup piringan Matahari.
Bulan yang ukurannya 400 kali lebih kecil dari Matahari ada kalanya berada dekat dengan Bumi, ada kalanya jauh. Jarak terdekat Bumi dengan Bulan adalah ±363.104 km (perige), sedangkan jarak terjauhnya ±405.696 km (apoge). (kkc)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...