TELUKKUANTAN (KuansingKita) – Putaran pertama hari ketiga pacu jalur Tepian Nerosa tahun 2019 menyajikan 22 kali hilir atau 22 ronde pacu yang dipastikan seru. Pada hilir pertama, Tuah Inyan dari Desa Pulau Aro, Kecamatan Kuantan Tengah di jalan kiri berpacu melawan Tatapan Ghajo Olang Buas dari Kuantan Tenang, Inhu.
Kendati Olang Buas pernah menjinakkan Kilek Keramat di gelanggang Titian Komang, Batang Peranap, Inhu, beberapa bulan lalu, namun mencermati kekuatan Tuah Inayan dalam beberapa hari ini, jalur dari Pulau Aro ini masih punya kans besar untuk unggul dalam duel ini.
Mencermati arus air hari ini, Olang Buas memang akan unggul sampai memasuki pancang ke 5, namun jaraknya tidak akan terlalu jauh karena Tuah Inayan juga lebih dulu unggul dari start hingga pancang ketiga.
Jika Tuah Inayan ingin unggul dalam duel ini, para pemacu Tuah Inayan harus mampu menambah tenaga dalam rentang pancang 5 hingga finish. Dalam rentang jarak ini arus air lebih deras di jalan kiri. Kesempatan ini tidak boleh disia-siakan.
Sekalipun Tuah Inayan nanti pada pancang 5 tertinggal hingga setengah badan jalur, Tuah Inayan harus yakin akan lebih dulu menjangkau finish. Soalnya Olang Buas akan sangat berat melewati permukaan air yang mendaki antara pancang 5 hingga finish. Ini kesempatan Tuah Inayan.
Hilir ke 2, Kalo Jengking Sungai Manau di jalan kiri akan berpacu melawan Putri Ayu Peboun Hulu di jalan kanan. Kans tampaknya ada di Putri Ayu. Soalnya dalam pacu jalur kali ini hanya teknik berdayung Putri Ayu yang mampu mengatasi permukaan air yang mendaki di jalan kanan antara pancang 5 dan finish.
Teknik berdayung Putri Ayu sekilas memang tampak sama, padahal sangat berbeda dengan jalur lainnya. Putri Ayu menerapkan teknik berdayung Peboun pada era 80an. Hanya saja Peboun 80an frekwensinya agak lambat sedangkan Putri Ayu lebih cepat. Karena itu rintangan pancang 5 hingga finish di jalan kanan akan bisa diatasi Putri Ayu.
Namun kalau Kalo Jengking mampu menjaga jarak ketertinggalan hingga memasuki pancang ke 5, jalur Sungai Manau ini juga bisa lebih dulu menjangkau finish. Sebab rentang pancang 5 hingga finish arus deras di jalan kiri. Tapi sangat dipastikan Putri Ayu akan unggul saat memasuki pancang 5.
Ada jalur yang terkesan lepas dari pengamatan penonton pacu jalur Tepian Nerosa yakni Harimau Putih Songko Biso. Hati-hati jika melawan jalur ini. Jalur ini super sekali tapi belum punya nama besar. Teknik berdayung para pemacu jalur ini juga sangat matang.
Dalam putaran pertama jalur dari Rantau Sialang ini akan berpacu di jalan kiri melawan Kilek Keramat yaitu adik Siposan Rimbo. Dari analisa KuansingKita, kans besar untuk unggul dalam duel pada hilir ke 18 ini justeru berada ditangan Harimau Putih Songko Biso. Jangan lewatkan pertarungan ini. Ini laga yang seru.
Duel seru lainnya akan disaksikan pada hilir ke 21. Batu Hijau dari Baturijal, Inhu di jalan kiri akan berpacu melawan Panglimo Mudo dari Munsalo Kopah. Kans untuk kedua jalur ini fifty-fifty. Panglimo harus punya tenaga ekstra saat menyelesaikan rentang pancang 5 hingga finish.
Di rentang pancang 5 hingga finish Panglimo Mudo harus mampu menambah tenaga. Jika tidak, Batu Hijau akan lebih dulu menjangkau finish. Karena itu, Panglimo Mudo harus mampu meninggalkan Batu Hijau dalam jarak yang jauh saat arus di jalan kanan pada pancang 3 hingga 5. Jika Panglimo Mudo beriringan memasuki pancang 5, besar peluang Batu Hijau akan lebih dulu memasuki finish. (kkc)