TELUKKUANTAN (KuansingKita) – Rusaknya habitat gajah Sumatera (Elephas Maximus Sumatranus) di lanskap Teso-Nilo oleh berbagai aktivitas manusia seperti pembangunan lahan perkebunan telah berdampak buruk.
Sejak sebulan ini, kawanan gajah dari kawasan Teso-Nilo telah berkeliaran di perkebunan warga di Kecamatan Cerenti. Akibatnya tanaman sawit dan tanaman karet milik warga yang masih berusia muda dirusak kawanan gajah, bahkan gajah berpotensi mengancam keselamatan warga.
Menyikapi kondisi ini, Camat Cerenti dan unsur Upika Cerenti bersama masyarakat telah melakukan pengusiran. Tujuannya agar kawanan gajah kembali ke habitatnya di kawasan Teso-Nilo atau setidaknya meninggalkan lahan perkebunan warga.
Namun karena terbatasnya peralatan dan minimnya penguasaan teknik pengusiran, kawanan gajah yang diusir itu tetap saja kembali ke lahan perkebunan warga. Setiap hari kini ada saja lahan perkebunan warga yang dirusak gajah.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan, Rustam ketika dikonfirmasi mengatakan menyikapi kawanan gajah di Cerenti, Bupati Kuantan Singingi diwakili Asisten I Muhjelan telah menggelar pertemuan dengan pihak kepolisian dan kejaksaan serta Upika Cerenti dan dinas terkait di ruang Multi Media, Senin (1/7/2019) tadi.
Dalam pertemuan itu disepakati, tim dari Pemkab Kuansing yang rencananya dipimpin Asisten I Muhjelan akan berangkat ke Pekanbaru. Mereka akan meminta Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) berperan maksimal dalam masalah pengusiran gajah di Kecamatan Cerenti.
Menurut Rustam, direncanakan tim akan berangkat Selasa (2/7/2019) pagi. Pertemuan dengan BKSDA katanya tidak bisa ditunda-tunda lagi karena ancaman hama gajah di Kecamatan Cerenti tidak saja merusak lahan perkebunan tapi juga berpotensi mengancam keselamatan warga.
“ Gajah di Cerenti tidak saja merusak lahan perkebunan tapi berpotensi mengancam keselamatan warga. Ini yang dikhawatirkan. Tambah lagi gajah termasuk hewan yang dilindungi, tidak boleh dibunuh,” kata Rustam
Saat ditanyakan apakah pihak BKSDA selama ini belum pernah turun ke lapangan. Menjawab ini Rustam mengatakan BKSDA sudah turun ke Cerenti tapi upaya yang dilakukan belum maksimal. Buktinya kawanan gajah masih saja kembali ke lahan perkebunan warga.
“ Kita ingin kawanan gajah itu kembali ke habitatnya di lanskap Teso-Nilo dan tidak kembali lagi ke lahan perkebunan warga. Apa langkah terbaiknya, ini yang akan dibicarakan dengan pihak BKSDA,” ujar Rustam (kkc)