TELUKKUANTAN (KuansingKita) – RSUD Telukkuantan terus berpacu meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Tahun 2019 ini, RSUD Telukkuantan membangun gedung rawat inap dan rehabilitasi ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD)
Direktur RSUD Telukkuantan Fahdiansyah kepada KuansingKita, Sabtu (8/6/2019) mengatakan gedung rawat inap dibangun dengan dana Rp 14,7 miliar. Sedangkan rehabilitasi ruang instalasi gawat darurat menelan dana Rp 7,4 miliar.
Menurut Fahdiansyah pembangunan gedung rawat inap dan rehab ruang instalasi gawat darurat perlu digesakan. Langkah ini untuk mendukung upaya RSUD Telukkuantan dalam memacu peningkatan kualitas pelayanan kesehatan.
Dokter jebolan Universitas Pajajaran Bandung ini mengatakan kedepan RSUD Telukkuantan harus mampu memberikan pelayanan paripurna serta menjadi rumah sakit rujukan bagi daerah sekitar Kuansing.
Untuk itu katanya perlu peningkatan sarana dan prasarana kesehatan. Mulai dari peningkatan kualifikasi tenaga medis, alat kesehatan (alkes), serta sarana dan prasarana kesehatan lainnya termasuk gedung dan ruangan.
Sementara itu, berdasarkan data yang dirangkum dari ULP Kuansing, pembangunan gedung Rawat Inap tahap I RSUD Telukkuantan dialokasikan dengan nilai HPS Rp14.732.058.104,29. Pemenang tender sudah ditetapkan.
PT Putra Meranti, yang beralamat Jalan Yos Sudarso Gg Obor No 02, Rumbai – Pekan Baru menjadi pemenang tender. Perusahaan ini menyisihkan 16 kontraktor lainnya dengan harga penawaran Rp 14.455.676.463,14. Sedangkan harga negosiasi Rp 14.393.286.000,00
Rehabilitasi ruang IGD dialokasikan dengan nilai HPS Rp 7.408.247.869,56. Rehabilitasi ruang IGD juga sudah ditenderkan dengan pemenang tender PT Andika Utama yang beralamat Jalan Kartini No 15, Bangkinang-Kampar.
PT Andika Utama menyisihkan 18 peserta tender lainnya dengan harga penawaran Rp 7.276.522.856,41, sedangkan harga negosiasi Rp 7.276.556.000,00. Rehabilitasi ruang IGD ini dibiayai dengan dana DAK. “ Semoga saja pembangunan berjalan lancar tanpa kendala,” ujar Fahdiansyah.(kkc)