TELUKKUANTAN (KuansingKita) – PP Muhammadiyah mengimbau warganya untuk tidak ikut aksi 22 Mei. Warga Muhammadiyah diharapkan bisa menjadi contoh dalam berdemokrasi.
Dikutip Republika.co.id, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti mengimbau warga Muhammadiyah hendaknya menjaga khittah dan kepribadian dengan menjadi teladan dalam berpolitik dan berdemokrasi.
Sementara itu, situs Ibtimes.id merilis beberapa poin pernyataan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti. Dari pernyataan itu ada imbauan kepada warga Muhammadiyah untuk tidak mengikuti hiruk pikuk aksi massa 22 Mei.
Abdul Mu’ti meminta warga Muhammadiyah hendaknya menerima apapun hasil pemilu dan siapapun yang terpilih sebagai Presiden-Wakil Presiden dengan tetap berdasarkan tuntunan amar ma’ruf nahi munkar sesuai paham Muhammadiyah.
Kepada Penyelenggara Pemilu Abdul Mu’ti juga meminta tetap bekerja profesional sesuai dengan undang-undang. Sebagai lembaga negara yang mandiri, KPU dan Bawaslu harus tetap independen dan adil, tidak boleh tunduk oleh tekanan siapapun, kelompok, dan lembaga manapun, baik pemerintah, partai politik, maupun aksi-aksi massa.
Sedangkan kepada aparatur keamanan Abdul Mu’ti meminta agar bekerja profesional untuk menjaga keamanan masyarakat, bangsa, dan negara dengan tidak bertindak represif dan pre-emptif dengan mengutamakan pendekatan persuasif dan menghindari cara-cara militeristik agar terhindarkan dari bentrokan fisik dan jatuhnya korban jiwa.
Abdul Mu’ti menekankan warga Persyarikatan Muhammadiyah hendaknya bisa menjadi warga negara yang santun, taat hukum, dan mengikuti khittah dan kepribadian Muhammadiyah. Sesuai dengan point ketiga Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup (MKCH), Muhammadiyah mematuhi hukum yang berlaku di NKRI.
Imbauan yang disampaikan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti ini telah dikirimkan dalam bentuk rilis ke sejumlah media massa nasional. Dan imbauan ini juga telah diekspose sejumlah media massa nasional.