Musliadi Sesalkan Insiden Pertengkaran Dengan Plt Sekda Muharlius

TELUKKUANTAN (KuansingKita.com) – Ketua Komisi A DPRD Kuansing Musliadi mengaku sangat menyesalkan insiden pertengkaran antara dirinya dengan Plt Sekda Muharlius di Gedung DPRD Kuansing, Rabu (21/3/2018). Insiden ini terjadi usai keduanya menghadiri  rapat dengar pendapat terkait rencana rasionalisasi APBD 2018, Rabu sore.
Kepada KuansingKita.com Musliadi mengatakan insiden ini bermula ketika pihak eksekutif mengaku APBD 2018 menganggarkan 100 persen potensi. Mendengar itu kata Musliadi dirinya memberikan bantahan bahwa pernyataan itu bohong. “ Memang saya melontarkan pernyataan bahwa itu bohong,” tandas Musliadi.
Alasan Musliadi, dirinya melontarkan kata-kata bohong karena dalam pembahasan RAPBD lalu, pihak DPRD sudah menyarankan agar penganggaran APBD 2018 sebaiknya 85 atau 90 persen saja dari potensi. Lantas ulas Musliadi kenapa tiba-tiba eksekutif mengaku lagi penganggarannya 100 persen potensi.
Musliadi mengaku, sebenarnya, dirinya beriktikad baik untuk menyampaikan informasi kepada Bupati Mursini. Ia ingin mengatakan  bahwa dengan penganggaran 100 persen dari potensi bisa berdampak buruk terhadap keuangan daerah.  Karena itu dirinya menemui Bupati Mursini usai rapat dengar pendapat.
“ Niat saya baik menemui Bupati Mursini. Saya ingin mengingatkan agar penganggaran tidak usah 100 persen. Tapi ketika saya baru saja mulai berbicara pertengkaran dengan Plt Sekda pun terjadi,” kata Musliadi
Politisi PKB itu mencetitakan, saat itu dirinya didatangi Plt Sekda Muharlius seraya marah-marah dan mengeluarkan perkataan yang sangat menyinggung privasi saya. Mendapatkan perlakuan seperti itu didepan orang, Musliadi  mengaku tak mampu menahan diri, ia pun balik menyerang sehingga terjadi pertengkaran mulut.
“ Di depan orang saya diperlakukan begitu, tentu saya tidak bisa menerimanya,” kata Musliadi
Dari sejumlah informasi yang dirangkum,  pertengkaran Musliadi dengan Plt Sekda Muharlius hanya sebatas pertengkaran mulut. Namun pertengkaran mulut itu nyaris saja berujung pada bentrok pisik. Untung saja suasana cepat mereda. Musliadi cepat diredakan Bupati Mursini, sedangkan Sekda Muharlius diajak pergi oleh salah seorang anggota DPRD.
Kepada KuansingKita.com Plt Sekda Muharlius membenarkan telah terjadi kesalahpahaman antara keduanya. Menurut Muharlius pertengkaran itu terjadi bukan karena dirinya tersinggung oleh perkataan bohong yang diucapkan Musliadi dalam rapat dengar pendapat.
Muharlius mengatakan dirinya sangat memahami bahwa seorang anggota DPRD punya hak imunisasi dalam berpendapat, sehingga perkataan bohong itu tidak perlu membuat dirinya tersinggung.  Muharlius mulai terdorong emosi ketika melihat Musliadi mendekati Bupati Mursini.  Ia cemas Musliadi akan melontarkan perkataan yang tidak enak kepada bupati.
“ Bagi saya kata-kata ‘bohong” yang diucapkan Musliadi tidak masalah. Saya hanya cemas kalau Musliadi bicara yang tidak wajar kepada bupati, makanya saya langsung emosi. Ternyata bukan begitu,” tutup Muharlius. ( Said Mustafa Husin)
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...