TELUKKUANTAN (KuansingKita.com) – Sedikitnya 100 hektar areal hutan lindung Bukit Batabuh di kawasan Desa Pangkalan, Kecamatan Pucuk Rantau, Kuansing hangus dilalap si jago merah. Sejauh ini belum diketahui pasti sumber api yang menimbulkan kebakaran.
“ Sumber api belum diketahui secara pasti. Kuat dugaan kebakaran ini disebabkan kelalaian manusia,” kata Mantan Kepala Dinas Kehutanan Kuansing, Abriman yang saat dikonfirmasi KuansingKita.com masih berada di lokasi kebakaran.
Ketika ditanya langkah apa saja yang sudah dilakukan, Abriman menyebutkan pihaknya tidak bisa berbuat banyak karena kewenangan kehutanan kini sudah dialihkan ke Pemerintah Provinsi Riau. Untuk kebakaran ini Abriman mengaku sudah melaporkan ke Dinas Kehutanan Provinsi Riau.
“ Kita sudah laporkan ke Dinas Kehutanan Provinsi Riau,” katanya
Kendati kewenangan kehutanan sudah dialihkan ke provinsi, Abriman mengatakan pihaknya tetap melakukan upaya pemadaman bersama sejumlah anggota TNI. Sampai siang kemarin, kata Abriman api masih menyala. Sementara bantuan pemadaman yang diminta dari provinsi Riau tidak bisa dipenuhi.
“ Kita sudah minta bantuan pemadaman ke provinsi ternyata tidak ada lagi helicopter pemadam di sana. Helicopter pemadam sudah ditarik kembali ke Jakarta,” kata Abriman.
Kebakaran hutan lindung Bukit Batabuh dalam rentang beberapa pekan ini sudah dua kali terjadi. Akhir Desember 2016 lalu, hutan lindung Bukit Batabuh juga mengalami kebakaran di kawasan Desa Air Buluh, Kecamatan Pucuk Rantau. Saat itu puluhan hektar areal Bukit Batabuh hangus dilalap api.
Dari informasi yang dirangkum KunsingKita.com, kebakaran di kawasan Desa Pangkalan ini sudah terjadi sejak Minggu malam. Sampai berita ini ditulis api masih menyala membakar areal hutan lindung Bukit Batabuh. “ Sampai sekarang ( sekitar pukul 14.24) api masih menyala,” kata mantan Kadishut Kuansing Abriman (kkc)