Usung Isu APBD Mahasiswa Gelar Aksi Unjuk Rasa

TELUKKUANTAN (KuansingKita.com) – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam BEM Nusantara  Kuantan Singingi menggelar aksi unjuk rasa di dua titik, di kawasan komplek perkantoran Pemkab Kuansing, Selasa (18/4/2017).

Dua titik yang didatangi para pengunjuk rasa masing-masing gedung DPRD dan Kantor Bupati Kuantan Singingi. Isu yang diusung para pengunjuk rasa ini seputar keterlambatan pengesahan APBD

Di Gedung DPRD Kuansing, para pengunjuk rasa diterima Wakil Ketua DPRD, Sardiyono serta tiga anggota DPRD masing-masing Maruli Tamba, Warsono dan Sarjan.

Saat beraudiensi dengan DPRD, perwakilan mahasiswa, Febri Gusti Indrayatno mengatakan persoalan APBD sangat berdampak kepada masyarakat. Kini katanya perekonomian masyarakat sudah morat-marit.

Para pengunjuk rasa mendesak agar DPRD bisa menggesakan pengesahan APBD. Jika tidak terkabul, pengunjuk rasa mengancam akan turun dengan massa yang lebih besar lagi.

“ Pokoknya 30 April ini APBD sudah disahkan,” desak Febri

Tidak itu saja, dalam audiensi itu, Febri juga mengungkapkan kekesalannya terhadap sejumlah oknum anggota DPRD yang dinilainya pemalas. Menurut Febri oknum anggota DPRD itu sering tidak mengikuti agenda DPRD.

“ Ada oknum anggota DPRD yang pemalas tidak pernah datang mengurus rakyat, anggota dewan macam apa ini,” kata Febri

Dalam pertemuan itu, puluhan mahasiswa berteriak lantang meminta Pimpinan DPRD memberikan sanksi kepada oknum anggota DPRD yang mereka nilai pemalas. “ Anggota DPRD yang pemalas berhentikan saja,” teriak mereka.

Sementara itu, melansir GoRiau, Presiden Mahasiswa Uniks, Rayendra Usman mempertanyakan sudah sejauh mana proses pembahasan APBD.

“Bagaimana pembahasan di komisi. Apakah  masih ada komisi yang belum tuntas membahas KUA-PPAS ini,” tanya Rayendra.

Menanggapi itu, Sardiono menjelaskan kalau pembahasan KUA-PPAS di komisi sudah selesai. Diperkirakan, kata Sardiyono dalam minggu ini eksekutif sudah bisa menyerahkan  nota pengantar APBD.

” Pembasahan di komisi sudah tuntas. Dalam jadwalnya, APBD akan disahkan dalam bulan ini,” jelas Sardiyono

Di Kantor Bupati Kuansing, pengunjuk rasa diterima Plt Sekida Muharlius, Kepala Inspektorat Hernalis dan Kepala BPKAD, Mulyadi. Pertemuan di gelar di ruang Media Center Kantor Bupati Kuansing.

Dalam pertemuan itu, pihak mahasiswa menyesalkan lambatnya pengesahan APBD Kuansing. Mereka menilai, ini disebabkan kurang harmonisnya hubungan antara eksekutif dan legislatif.

Dalam pertemuan itu, pihak mahasiswa juga menyinggung beberapa kebijakan pemerintah yang dinilai telah membunuh rakyat, seperti pemindahan pasar, mengizinkan berdirinya Alfamart dan Indomaret.

“ Ini jelas-jelas membunuh rakyat,” ujar Rayendra.

Sementara itu, Muharlius menjelaskan sedikit terperinci sepitar proses pembahasan APBD. Ia juga menanggapi prihal hubungan eksekutif dan legislative. Muharlius mengatakan tidak ada masalah dalam hubungan eksekutif dan legislatif.

” Hubungan antara eksekutif dan legislatif baik-baik saja,” ujar Muharlius.

Aksi unjuk rasa mahasiswa yang tergabung dalam BEM Nusantara Kuantan Singingi ini juga menampilkan aksi teatrikal. Para mahasiswa menggunakan alat peraga boneka kain yang dirancang seperti “pocong”.

Para mahasiswa tampaknya ingin menggambarkan fenomena APBD yang tengah berlangsung lewat aksi teatrikal. Aksi unjuk rasa ini berjalan damai.

Namun demikian, sepanjang aksi unjuk rasa berlangsung, petugas kepolisian dan Satpol PP tampak tetap siaga untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan yang bakal terjadi. (kkc)

 

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...