Menelisik Perjalanan Busana Kuansing

Busana yang telah mengharumkan nama negeri Kuansing di ajang fashion show Riau bukan baru saja terjadi. Sejak awal Kuansing berdiri, negeri Tekuluak Berembai ini selalu bertengger di urutan teratas dalam lomba kreasi busana di Bumi Riau.

Prestasi Kuansing ini, berawal dari busana yang diperagakan seorang model asal Lubukjambi, Kecamatan Kuantan Mudik, Ruri Kuantani.  Dalam tampilan perdananya di tingkat Provinsi Riau tahun 2001 lalu, Ruri Kuantani berhasil meraih peringkat 2 terbaik.

 

Sejak itu, kreasi busana Kuansing mulai merambah dunia fashion show Riau. Ruri Kuantani juga semakin percaya diri tampil di atas catwalk di sejumlah hotel terkemuka di kota Pekanbaru. Bergudang prestasi mulai diraihnya. Nama Kuansing pun kian semerbak di Provinsi Riau.

Ruri Kuantani mengawali debutnya di dunia fashion show  ketika Kuansing dibawah kepemimpinan Bupati Rusydi S Abrus. Kala itu, Nyonya Amidar Rusydi S Abrus menggelar lomba busana di aula Bappeda Kuansing pada Januari 2001. Ruri Kuantani terpilih sebagai peserta terbaik.

Kendati kini sudah memiliki dua anak. Namun sampai kini Ruri Kuantani masih saja menggeluti dunia busana. Setidaknya, wanita dengan postur tubuh semampai ini sering dipercaya sebagai juri lomba busana tingkat kecamatan. Bahkan Ruri juga sering menjadi tutorial untuk hijab kreatif.

“ Saya juga sering diminta menjadi tutor untuk hijab kreatif di tingkat kabupaten,” kata Ruri kepada KuansingKita.com

Ada lagi dara Kuansing yang kreatif. Wanita belia ini justeru  berhasil memperkenalkan kreasi busana Kuansing ke dunia busana nasional. Namanya Tiara Nur Tresna Hade.

Beberapa hari lalu, tepatnya 17 Maret 2017 lalu, Tiara tampil di JW Marriot Jakarta. Di sana, wanita yang dulu pernah bergabung dengan sanggar tari Laksamana ini, menampilkan kreasi busana Kuansing” The Princes of  Tenaku”.

Di Jakarta Tiara tampil untuk mempromosikan seni dan budaya Riau di tingkat nasional. Acara yang juga menghadirkan Nazar KDI ini dikemas dalam tajuk “Pesona Bumi Lancang Kuning”.

Busana “ The Princes of Tenaku” ini hasil rancangan yang mengkreasikan pakaian tradisional Kuansing Tekuluak Berembai. Busana ini menggunakan kain dasar hitam dengan ornamen detail-detail renda khas Tekuluak Berembai.

Warna merah, kuning, hitam dan putih dipadukan sehingga menjadi kesatuan yang seimbang. Perpaduan ini memiliki filosofi keseimbangan yang menjadi ciri khas kehidupan masyarakat Kuansing.

Untuk asesori kepala, Tiara menggunakan detail motif harimau yang dipadukan dengan motif Tekuluak Berembai. Busana rancangan Tiara ini selain terlihat unik juga sarat dengan  unsur-unsur estetika, sehingga terlihat indah.

Karena itu tak heran,  pada malam promosi seni dan budaya Riau itu, busana ” The Princes of Tenaku” kreasi Tiara ini menjadi pusat perhatian pengunjung JW Marriot.

Sebelumnya busana rancangan Tiara Nur Tresna Hade ini terpilih sebagai rancangan terbaik busana tradisional Riau pada awal Januari 2017 lalu. Ini sekaligus sebagai bukti bahwa rancangan busana Kuansing tak pernah surut dalam pentas busana Riau.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...