TELUKKUANTAN (KuansingKita.com) – Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi akan menerbitkan surat peringatan atau SP1 untuk pedagang Pasar Lumpur yang belum juga pindah ke Pasar Rakyat.
Peringatan SP1 ini jika tidak dindahkan akan dilanjutkan dengan SP2 dan terakhir SP3. Kini Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi tengah menyusun berbagai kriteria yang harus dipenuhi untuk menerbitkan SP1.
Kepala Satuan Pol PP (Satpol PP), Ardiansyah ketika dikonfirmasi KuansingKita.com membenarkan tentang rencana Pemkab Kuansing untuk menerbitkan SP1 bagi pedagang yang tidak mematuhi arahan pemerintah untuk pindah ke Pasar Rakyat.
Menurut Ardiansyah ada berbagai kriteria yang harus dipenuhi untuk menerbitkan SP1. Kini katanya pihaknya tengah berupaya memenuhi kriteria yang dipersyaratkan untuk menerbitkan SP1.
Ardiansyah menambahkan, jika nanti SP1 tidak juga dipatuhi pedagang, pemerintah akan menerbitkan SP2. Kalau SP2 tidak uga dipatuhi maka diterbitkan SP3 dengan cara menggusur pedagang harian yang beraktivitas di Pasar Lumpur.
Ardiansyah sangat berharap pedagang di Pasar Lumpur, bisa mematuhi SP1 yang nanti dterbitkan. Bakan kata Ardiansyah akan lebi baik pedagang itu pindah sebelum diterbitkan SP1. Sehingga pemindahan itu benar-benar atas kesadaran pedagang.
Kepala Dinas Perdagangan Industri Koperasi UKM, Tarmis mengatakan untuk saat ini ada 58 pedagang yang masi bertahan di Pasar Lumpur. Sementara lokasi untuk mereka tempati sudah tersedia di Pasar Rakyat sekitar 62 lokasi. Jika pedagang sudah siap untuk pindah maka akan dilakukan pecabutan undian tempat.
Tarmis mengaku juga tidak ingin pemindahan pedagang dengan pendekatan represif. Karena itu kata Tarmis, pihaknya meminta agar pedagang segera pindah dengan kesadaran.” Kita tidak mau pemindahan ini dengan pendekatan refresif. Mereka semua saudara kita,” kata Tarmis
Namun demikian Tarmis menimpali, jika pedagang tetap bertahan dan tidak mematuhi arahan pemerintah maka pendekatan refresif tidak dapat dihindarkan lagi. Jika sudah terbit SP3, pemerintah akan menggusur seluruh bangunan liar di Pasar Lumpur.
” Inilah sebenarnya yang tidak kita inginkan. Tapi kalau pedagang tetap bertahan ini terpaksa kita lakukan,” pungkas Tarmis (kkc)
foto ilustrasi