Gedung anjung Seni Idrus Tintin di Pekanbaru adalah bukti bahwa seniman yang berdarah Kuansing ini adalah sosok seniman besar di bumi Riau.
Idrus Tintin lahir dari ayah bernama Tintin berasal dari Lubukambacang, Kecamatan Hulu Kuantan, Kuansing. Ibunya Tiamah berasal dari Penyimahan dan menetap di Enok Dalam.
Idrus Tintin lahir 10 November 1932 di Rengat, Kabupaten Inderagiri Hulu. Ayahnya Tintin bekerja di Jawatan Pelayaran di Rengat.
Ketika Idrus Tintin masih kecil, ayahnya dipindahtugaskan ke Tarempa, Kepri untuk menakhodai kapal patroli di Laut Cina Selatan. Hanya saja kala itu, Tarempa yang berada di dekat Laut Cina Selatan tidak aman.
Pasukan Jepang yang akan masuk ke Indonesia sejak 14 Desember 1941 memborbardir Tarempa. Sedikitnya 300 orang masyarakat sipil menjadi korban dalam peristiwa itu termasuk Tintin ayah Idrus Tintin yang meninggal dunia pada 1942.
Kiprah Idrus Tintin di bidang seni drama dimulai ketika bergabung dengan seniman muda Indonesia (SEMI) di Rengat. Begitulah, Idrus Tintin juga pernah bergabung dengan seniman tetater di Tanjungpinang. Bahkan sempat membuat sanggar teater “Gurinda” di Tarempa.
Sepanjang karirnya, Idrus Tintin perna bergabung dengan TNI sebagai staff Q Brigadir DD Angkatan Darat di Tanjungpinang. Ia juga perna menjadi pegawai negeri bahkan sempat menjadi Kepala Kantor Sosial Kewedanaan Pulau Tujuh, Kepri.
Idrus Tintin mulai mengenal teater kontemporer ketia seniman beradah Kuansing ini hijrah ke ibu kota Jakarta. Ia sempat berlatih sebuah pementasan berjudul “Kereta Kencana” di tempat Motinggo Busye. Dari Jakarta Ia hijrah lagi ke Solo dan Surabaya untuk menimba ilmu teater.
Selama berada di Pulau Jawa inilah Idrus Tintin berkenalan dengan sejumlan seniman besar seprti Asrul Sani, Rendra, B Jayakesuma, Soekarno M.Noor, Ismet M Noor, Teguh Karya, Chairul Umam dan sejumlah seniman lainnya. Pertemuan ini pula yang menjadi titik tolak Idrus Tintin mengenal teater kontemporer.
Sebagai sosok seniman dan budayawan Idrus Tintin telah banyak melahirkan karya baik puisi maupun karya drama yang sebagian besar telah dipentaskan. Senian berdarah Kuansing ini meninggal dunia 14 Juli 2003 di Pekanbaru.
Namanya kini diabadikan sebagai nama anjungan seni Riau di Pekanbaru. Itulah Idrus Tintin seniman besar Riau berdara Kuansing. (dikutip dari berbagai sumber)