TELUKKUANTAN (KuansingKita) – Bupati Suhardiman Amby bukan manusia super sehingga tidak perlu disanjung berlebihan.
Kini dukung saja beliau dalam memimpin Kuansing agar bisa menggesakan pembangunan negeri ini di segala bidang
Lihat saja, tahun anggaran 2022 lalu, ketika pertama Suhardiman Amby memegang tampuk kepemimpinan negeri Kuansing.
Saat itu Suhardiman Amby sebagai Plt Bupati Kuantan Singingi. Mau tau apa yang terjadi dengan negeri Kuansing kala itu,
Di awal kepemimpinan Suhardiman Amby, realisasi pendapatan daerah melorot turun. Dibandingkan dengan realisasi tahun anggaran 2021 penurunan cukup signifikan
Berdasarkan LHP BPK RI, realisasi pendapatan daerah tahun anggaran 2022 atau di awal kepemimpinan Suhardiman turun sebesar Rp33.657.892.638,37
Realisasi tahun anggaran 2022 ini sebesar Rp1.313.503.378.951,59, sementara realisasi tahun anggaran 2021 sebesar Rp1.347.161.271.589,96.
Mengutip LHP BPK RI, penurunan ini disebabkan lemahnya kinerja Bapenda sehingga realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun anggaran 2022 tidak mencapai target
Realisasi PAD tahun anggaran 2022 hanya sebesar Rp 87.909.018.160,41 dari target Rp 121.046.062.547,00 atau hanya 72,62 persen.
Realisasi PAD tahun anggaran 2022 ini turun dibandingkan realisasi PAD tahun anggaran 2021 atau sebelum kepemimpinan Suhardiman yakni sebesar Rp 95.230.632.831,96.
Kendati menghadapi kondisi yang miris, Suhardiman sepertinya terus membangun langkah untuk keluar dari dilema yang dihadapi.
Namun langkahnya tak berjalan mulus. Estimasi APBD tahun anggaran 2023 turun lagi dibandingkan tahun anggaran 2021 dan tahun anggaran 2022
Estimasi APBD tahun anggaran 2023 hanya sebesar Rp 1,2 triliun. Ini pun menyisakan Silpa mencapai Rp 178 miliar.
Dalam tahun anggaran 2024 ini barulah APBD Kuansing melonjak naik menjadi Rp 1.7 triliun. Apakah APBD 2024 ini akan terealisasi maksimal, walahualam
Karena itu langkah terbaik adalah mendukung Suhardiman untuk menggesakan pembangunan negeri Kuansing. Sebab masalah yang dihadapi begitu rumit
Sanjungan yang berlebihan dalam kondisi sulit justeru akan menjadi blunder. Sebab yang dibutuhkan saat ini dukungan untuk menggesakan pembangunan
“ Tak perlu menyanjung terlalu berlebihan nanti jadi blunder,” sentil seorang wartawan di PWI Kuansing. (smh)
FOTO Dok Pemkab Kuansing