Dalam tayangan video yang beredar di seiumlah akun medsos, Plt Bupati Suhardiman Amby mengajak masyarakat Kuansing untuk merayakan malam pergantian tahun dalam acara pesta kembang api di Danau Kebun Nopi, Lubukjambi, Kecamatan Kuantan Mudik.
Ajakan Plt Bupati Suhardiman Amby ini langsung mendapat kritikan dari seorang tokoh muda Kuansing yang akrab dengan akronim KIC. Tokoh muda ini menilai kebijakan pesta kembang api Plt Bupati Suhardiman Amby sebagai kebijakan yang latah. Menurutnya pesta kembang api itu identik dengan berbagai kegiatan maksiat
Tokoh muda ini menyarankan berbagai bentuk kegiatan untuk merayakan malam pergantian tahun. Salah satu dari bentuk kegiatan yang disarankan yakni bersih-bersih objek wisata. Kritikan dan pandangan tokoh muda ini dipublikasikan di media massa. Berbagai cercaan dilontarkan kepada Plt Bupati Suhardiman Amby
Dari kritikan tokoh muda ini muncul pertanyaan, apakah pesta kembang apinya yang salah atau kebijakan Suhardiman menggagas perayaan malam pergantian tahun itu yang salah. Soalnya, dari kritikan yang diekspos di media massa itu ada kesan Suhardiman tengah melakukan kesalahan besar.
Kalau pesta kembang api itu yang salah. kenapa ketika kembang api yang menyala-nyala di udara tinggi untuk memeriahkan pembukaan Porprov Riau X di Stadion Sport Center tidak dipersalahkan, bahkan masyarakat menyambutnya sangat antusias.
Kenapa letusan mercun yang diiringi kembang api dari pendukung jalur yang tengah berpacu di babak grand final tidak dicerca dan dipersalahkan. Padahal itu letusan mercun dan kembang api liar yang tidak dimenej secara profesional
Nah kalau kebijakan Suhardiman dalam menggagas acara malam pergantian tahun di Danau Kebun Nopi itu yang dipersalahkan, ini tentu sangat keliru. Pesta kembang api di Danau Kebun Nopi pada malam pergantian tahun bukan kali ini saja.
Dulu. di bawah pemerintahan sebelumnya juga sudah pernah digelar pesta kembang api pada malam pergantian tahun. Lokasinya sama. juga di Danau Kebun Nopi. Kala itu masyarakat menyambut acara ini penuh antusias. Bahkan banyak warga Kuansing yang sudah berencana keluar daerah, akhirnya dibatalkan, mereka bergabung di Danau Kebun Nopi.
Setiap tahun, masyarakat Kuansing yang pergi ke luar daerah untuk merayakan malam pergantian tahun. jumlahnya besar sekali. Baik mereka yang punya mobil sendiri maupun mereka yang berpatungan untuk menyewa mobil rental. Tujuannya sama, mereka ingin menikmati acara malam pergantian tahun di luar Kuansing.
Bisa dibayangkan berapa uang Kuansing yang berhamburan keluar. Apalagi mereka yang berangkat ke luar daerah untuk menyaksikan malam pergantian tahun, selalu membawa berbagai jenis ole-ole saat pulang ke Kuansing
Malam pergantian tahun bukanlah perayaan atau ritual keagamaan, seperti hindu, budha, kristen dan lainnya. Malam pergantian tahun dirayakan oleh siapa saja yang dalam proses kehidupannya menggunakan penanggalan masehi atau disebut juga Anno Domini.
Penanggalan masehi atau Anno Domini ini menggunakan kalender Julian dan Georgian seperti kalender yang kita gunakan sehari-hari. Penanggalan dengan kalender Julian digunakan hampir di seluruh negara di dunia
Dalam birokrasi pemerintah, dalam dunia usaha, politik, hukum dan semua proses kehidupan kita menggunakan kalender Julian. Ketika orang bertanya tanggal lahir, ketika kerabat menyampaikan ucapan ulang tahun, semuanya menggunakan kalender Julian,
Undang-undang, putusan hukum, surat akte, surat perjanjian, dokumen kontrak kerja semuanya menggunakan kalender Julian. Wartawan menulis berita juga menggunakan kalender Julian. Sebab negara kita menggunakan penanggalan masehi dengan kalender Julian.
Karena itu kita tidak perlu munafik untuk mengharamkan perayaan pergantian tahun kalender Julian, sebab seluruh konstalasi kehidupan keseharian kita menggunakan kalender Iulian. Dan kita tidak perlu menyalahksn Plt Bupati Suhardiman Amby yang menggagas acara malam pergantian tahun.
Gagasan ini sangat populis. Dengan digagasnya pesta kembang api di Danau Kebun Nopi, warga Kuansing yang tidak punya kemampuan dana untuk berangkat ke luar daerah bisa menikmati pesta malam pergantian tahun yang semarak. Warga bisa menikmati malam pergantian tahun dengan suka cita dan riang gembira tanpa harus menguras isi dompet.
Bsgi pedagang jajanan acara di Danau Kebun Nopi juga bisa mendatangkan keuntungan. Mereka bisa brrjualan di lokasi acara, sehingga uang Kusnsing tidak berhsmburan ke luar daerah
Bagi warga yang tidak suka dengan acara kembang api pada malam pergantian tahun, sepertinya Plt Bupati Suhardiman Amby juga mempersiapkan acara tabligh akbar di lokasi yang berbeda. Ajakan untuk mengikuti acara ini juga ditayangkan lewat video yang beredar di sejumlah akun medsos.
KIni tinggal pilih saja. Ikut acara pesta kembang api atau ikut tabligh akbar pada malam pergantian tahun.Tapi pilihlah dengan rasa suka cita semoga tahun 2023 kita terhindar dari segala derita (Said Mustafa Husin)