Ketika Louis XVI dilengserkan dari tahta Kekaisaran Perancis, orang-orang mulai menyadari betapa dahsyatnya people power atau kekuatan rakyat. Monarki absolut yang memerintah Perancis selama berabad-abad runtuh dalam tiga tahun pergolakan rakyat. Peristiwa ini disebut Revolusi Perancis.
Rakyat jelata seperti para petani, kaum pekerja dari segala lapisan bergerak memberikan perlawanan atas keburukan ancient rezim yang tidak bisa lagi mereka terima. Mereka bergerak dibawah semboyan liberte’,egalite’, fraternite’ (kebebasan, persamaan, persudaraan)
Periode sosial radikal dan pergolakan politik yang didukung rayat jelata ini telah merubah sejarah Perancis. Pergolakan rakyat ini telah mengantarkan Perancis menjadi negara republik sampai saat ini
Namun demikian, hampir tidak ada sejarawan yang mencatat, gerakan rakyat jelata ini diduga kuat disusupi isu-isu dan informasi hoax. Karena itu, rakyat begitu menggebu ingin menggantikan Louis XVI dengan Maximiliem Roberspiere yang digaungkan sangat jujur dan peduli rakyati
Lihat saja, setelah revolusi usai semuanya pun terjawab. Louis XVI telah dibunuh secara keji, permaisuri Marie Antoinette dipenggal dengan pisau guilotene lalu Maximiliem memegang tampuk kekuasaan Perancis.
Tau apa yang terjadi ?. Semuanya di luar dugaan. Setelah memegang tampuk kekuasaan, Maximiliem Roberspiere yang dulu digaungkan lebih peduli rakyat ternyata seorang penguasa yang zalim, penguasa yang lebih keji dari Louis XVI.
Bayangkan, rakyat yang dulu berjuang bersamanya, tanpa alasan yang jelas dibantai hingga tewas bersimbah darah. Dari berbagai catatan, diperkirakan hampir 40.000 rakyat Perancis dibantai Maximiliem Roberspiere
Dalam kondisi Perancis yang penuh carut marut oleh kezaliman Maximiliem, muncullah Napoleon Bonaparte. Ksatria yang besar di medan perang ini menghadang Maximiliem, penguasa zalim itu kalah. Maximiliem dibunuh secara keji.
Dugaan adanya informasi hoax dalam membakar kebencian rakyat terjawab oleh prilaku Maximiliem Roberspiere yang zalim. Tokoh yag semula digaungkan akan membawa perubahan dan sangat peduli rakyat ternyata membantai rakyat yang dulu berjuang bersamanya
Memang sangat sulit dibantah, dalam setiap gerakan massa, selalu disusupi isu-isu atau informasi hoax. Kenapa ? karena isu hoax diyakini mampu mempertajam kebencian dan menyalakan kemarahan dan sebaliknya hoax juga mampu membangun rasa simpati
Karena itu tidak heran, hampir di setiap orasi politik seperti kampanye politik akan sering kita temukan informasi- informasi hoax. Tujuannya ingin mempertajam kebencian massa kepada lawan politiknya dan menumbuhkan rasa simpati kepada dirinya atau kelompoknya
Misalnya dalam sebuah kampanye politik, sang orator bicara tentang harga karet yang anjlok, lalu di depan massa ia berjanji jika terpilih nanti akan membangun paberik ban, paberik sendal jepit dan paberik”kojai”. Tujuannya agar paberik ini bisa membeli karet rakyat dengan harga stabil
Namun setelah terpilih, tidak satu pun yang direalisasikan. Ini sama dengan hoax. Janji-janji seperti ini adalah janji hoax. Ingin membangun kebencian kepada pihak yang tak mampu menaikkan harga karet dan menumbuhkan rasa simpati kepada dirinya yang akan membangun paberik “kojai”
Jika hoax boleh diterjemahkan lebih luas lagi maka hoax tidak terbatas pada ucapan tapi bisa juga dalam bentuk perbuatan atau prilaku. Misalnya image building atau pencitraan bisa juga dikategorikan hoax dalam pemahaman yang lebih luas
Misal saja, ketika melihat ibu-ibu tua dia bersalam sambil menangis sekan dia seorang yang bersimpati dengan kondisi sekitarnya. Tujuannya ya sama, ingin mempertajam kebencian kepada pihak lain dan membangun simpati untuk dirinya
Ada juga hoax dalam bentuk lain. Contohnya, di depan tokoh-tokoh masyarakat dia melafazkan ayat-ayat suci dengan sangat fasih seolah dia seorang yang sangat agamis. Padahal prilakunya sangat buruk selalu melakukan perbuatan-perbuatan yang dilarang agama seperti zinah misalnya. Ini juga bisa disebut hoax dalam pemahaman yang lebih luas
Hoax disusupi ke dalam massa untuk mempertajam kebencian massa terhadap pihak lawan atau seteru dan membangun rasa simpati massa kepada dirinya atau kelompoknya. Karena itu informasi hoax sangat sering digunakan dalam gerakan massa atau hoax sangat berperan dalam gerakan massa.*****