TELUKKUANTAN (KuansingKita) – Suara rakyat yang diberikan dalam pemilu untuk mengantarkan para wakil rakyat duduk di kursi DPRD Kuansing, kini tampaknya sedikitpun tak dihargai
Para wakil rakyat di lembaga legislatif Kuansing itu kini berseteru. Mereka mengedepankan ego masing-masing kubu. Sedihnya, perseteruan mereka itu bukan untuk kepentingan rakyat
Ada kesan, mereka seakan ingin mempertontonkan kepada rakyat bahwa merekalah politisi yang paling hebat. Sehingga tidak salah kalau perseteruan ini disebut untuk gagah-gagahan
Dalam perseteruan itu, kepentingan rakyat benar-benar diabaikan. Buktinya banyak agenda DPRD yang tak bisa dilaksanakan seperti pembahasan LKPj, LPj, bahkan APBD Perubahan juga terancam tak bisa dilakukan pembahasan
Padahal dalam negara demokrasi, kepentingan rakyat itu diletakkan paling depan. Sebab kedaulatan dalam negara demokrasi sepenuhnya berada di tangan rakyat. Namun di DPRD Kuansing kepentingan rakyat itu sudah bergeser ke belakang
Dari informasi yang dirangkum, salah satu kubu yang sering dijuluki koalisi Sanjai sudah memasukkan berkas pengaduan ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Pekanbaru
Mereka keberatan dengan proses pemilihan AKD (alat kelengkapan DPRD) di DPRD Kuansing beberapa bulan lalu. Belum diketahui secara pasti kapan persidangan kasus ini akan digelar
Jika koalisi Sanjai menang tentu kubu sebelah akan melakukan upaya hukum banding. Ini akan memakan waktu dan agenda DPRD tentu ikut tertunda. Artinya kepentingan rakyat masih belum bisa dikedepankan
Kini perseteruan menjadi semakin seru. Bagaimana tidak, menyikapi langkah koalisi Sanjai ini Ketua DPRD Kuansing, Adam Sukarmis tidak pula mau tinggal diam.
Adam Sukarmis selaku Ketua DPRD Kuansing menyurati Inspektur Inspektorat Kabupaten Kuntan Singingi. Apakah upaya ini dilakukan semata untuk menahan langkah koalisi Sanjai atau untuk mencri kepastian hukum
Dalam surat nomor 900/SETWAN-KS/KEU/2022/59, Adam Sukarmis meminta Inspektorat melakukan pemeriksaan khusus (Riksus) terhadap sejumlah anggota DPRD Kuansing. Mereka adalah anggota DPRD Kuansing yang tergabung dalam koalisi Sanjai
Alasan Adam Sukarmis, anggota DPRD Kuansing yang akan diriksus itu telah mengambil hak keuangannya, sementara mereka pernah menyampaikan secara tertulis tidak akan mengikuti berbagai agenda persidangan DPRD
Perseteruan yang tak kunjung berhenti ini tentu sangat merugikan rakyat. Sebab perseteruan mereka bukan dalam narasi kepentingan rakyat tapi untuk kepentingan kelompok. Kepentingan rakyat justeru diabaikan
Kondisi perseteruan yang berlarut ini sebenarnya tidak akan terjadi jika saja mereka tetap komit mengedepankan kepentingan rakyat. Komitmen seperti ini sering diucapkan dalam janji mereka ketika menemui masyrakat saat pencalonan dulu
Nyatanya sekarang, setelah mereka duduk di kursi legislatif, sepertinya janji akan memperjuangkan kepentingan rakyat itu tinggal janji saja. Buktinya kepentingan rakyat sanggup mereka abaikan
Mereka seperti berlindung di balik pepatah, titian biasa lapuk, janji biasa ingkar.Begitulah mereka, kita sebagai rakyat mau bicara apa. Kita hanya bisa mengurut dada. (said mustafa husin)