TELUKKUANTAN (KuansingKita) – Grasak grusuk kebijakan Plt Bupati Suhardiman Amby dalam perekrutan tenaga honor daerah akhirnya berbuah pahit
Seorang tenaga honorer, DR, di Kantor Camat Pucuk Rantau menggembok Kantor Camat Pucuk Rantau lantaran SK honorernya tidak keluar
DR sudah menjadi tenaga honorer di Kantor Camat Pucuk Rantau sejak 2012 lalu. Namun dalam SK yang diterbitkan Mei ini, nama DR tidak lagi tercantum
Sumber KuansingKita di Pucuk Rantau menyebutkan DR adalah anak dari keluarga penghibah tanah untuk lahan Kantor Camat Pucuk Rantau. Konon dalam perjanjian, Pemkab Kuansing akan merekrut anak penghibah tanah sebagai tenaga honorer
Nyatanya, perjanjian itu tidak dipeduikan Plt Bupati Suhardiman Amby. Buktinya, nama DR tidak tercantum dalam SK tenaga honor daerah
Inilah yang membuat pihak penghibah tanah murka. Mereka menggembok Kantor Camat Pucuk Rantau sehingga pegawai tidak bisa melakukan aktivitas pelayanan publik
Camat Pucuk Rantau, Harjunaidi ketika dikonfirmasi KuansingKita mengatakan kasus ini akan dilaporkan hari ini, Jumat (27/5/2022) kepada Plt Bupati Suhardiman Amby
Tidak dijelaskan maksudnya, Namun Camat Junaidi mengatakan pihaknya akan melaporkan kasus ini kepada Plt Bupati bersama Forum Kades Kecamatan Pucuk Rantau
“ Saya akan melaporkan dulu kepada pak Bupati bersama Forum Kades Kecamatan Pucuk Rantau,” kata Junaidi dalam pesan tertulisnya yang diterima KuansingKita
Dari informasi yang dihimpun KuansingKita, perekrutan tenaga honor daerah memang sarat kepentingan politik. Misalnya di Kecamatan Pangean
Sejumlah pendukung Andi Putra yang sudah menjadi tenaga honorer di Kecamatan Pangean tidak keluar SK honorernya. Nama-nama yang mendapatkan SK justeru para pendukung calon lain dalam Pilkada lalu
” Para pendukung Andi Putera di kecamatan justeru tidak keluar SK honorernya. Kalaupun ada yang diirekrut di kabupaten mereka ditempatkan di Sekretariat DPRD saja,” kata sumber KuansingKita, seorang PNS yang namanya sengaja tidak dituliskan
Kuat dugaan DR yang tidak keluar SK honorernya tersandung masalah dukungan politik. Ia disinyalir sebagai pendukung Andi Putra yang nota bene tentu saja pendukung ASA.
Namun dalam gejolak politik saat ini para pendukung ASA sepertinya terbelah oleh kepentingan politik 2024. Kenyataan ini sudah menjadi perbincangan publik (smh)