TELUKKUANTAN – Masyarakat Riau bakal bisa bernafas lega. Tahun 2022 ini, ekonomi daerah penghasil minyak ini diperkirakan akan tumbuh signifikan
Mengutip Bisnis.com, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Riau menyatakan kontribusi sektor migas sangat berperan dalam memacu pertumbuhan ekonomi Riau
“ Diperkirakan pertumbuhan ekonomi Riau akan berada pada rentang 3-4 persen atau meninggalkan zona pertumbuhan 2 persen dalam beberapa tahun belakangan ini,” kata Deputi Kepala Perwakilan BI Riau, Maria Cahyaningtyas
Lebih jauh disebutkan, pertumbuhan ekonomi Riau ini dipacu produksi minyak yang terus meningkat secara gradual, tambah lagi strategi perencanaan yang matang dari pemerintah pusat dan daerah
Karena itu Perwakilan BI Riau sangat meyakini investasi pada Blok Rokan akan berdampak positif untuk pertumbuhan ekonomi Riau dalam beberapa tahun mendatang
Peralihan pengelolaan migas di blok Rokan dari Chevron Pacific Indonesia (CPI) ke Pertamina Hulu Rokan (PHR) diyakini akan memberikan insentif bagi pemerintah daerah
Tidak itu saja, pengalihan pengelolaan migas di blok Rokan, juga akan memberikan spillover effect yang positif serta lebih luas bagi masyarakat
Perkiraan ini tentulah tidak terlalu muluk. Pasalnya tahun 2022 ini akan terjadi peningkatan lifting karena penambahan sumur migas baru.
SKK Migas Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) menyatakan dari total target pengeboran sumur migas nasional tahun ini, sekitar 65 persen diantaranya akan dilaksanakan di Provinsi Riau.
Kepala SKK Migas Sumbagut Rikky Rahmat Firdaus mengatakan tahun 2022 ini Pertamina Hulu Rokan akan melakukan pengeboran terbanyak sebanyak 500 sumur. BOB PT BSP Pertamina Hulu sebanyak 15 sumur,
EMP Bentu Ltd sebanyak 4 Sumur, PT Imbang Tata Alam sebanyak 9 Sumur, Texcal Mahato Ltd sebanyak 5 sumur dan PHE Siak sebanyak 3 sumur.
Penambahan sumur minyak ini pula yang menjadi alasan Perwakilan BI Riau sangat meyakini sektor migas akan berperan dalam memacu pertumbuhan ekonomi Riau karena produksi akan meningkat secara gradual
Dari beberapa catatan, penerimaan negara dari sektor hulu migas 2021 lalu mencapai US$14,03 miliar atau sekitar 192 persen dari target APBN yang bersumber dari hasil lifting minyak dan gas sebanyak 241 juta barrel.
Nah, dari capaian nasional, wilayah Provinsi Riau masih menjadi andalan penghasil minyak mentah dengan kontribusi volume sekitar 66,15 juta barrel atau sekitar 27,45 persen produksi minyak nasional.
Untuk ini, KuansingKita menitipkan catatan, begitulah besarnya kontribusi Riau untuk membantu keuangan negara ini. (smh)