TELUKKUANTAN (KuansingKita.com) – Buruknya kondisi keuangan negara saat ini telah disikapi dengan bijak oleh Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi.
Penerimaan daerah tahun anggaran 2017 yang semula diestimasikan Rp 1,31 triliun akan dipangkas sekitar 10 persen.
Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Mulyadi yang dikonfirmasi melalui Kabid Anggaran Delismartoni membenarkan tentang rencana pemangkasan ini.
Delismartoni menjelaskan semula penerimaan daerah diestimasikan sekitar Rp 1,31 triliun. Angka ini dihitung dari transfer pusat ke daerah Rp 1,15 triliun, PAD Rp 80 miliar dan bantuan keuangan Pemrov Riau Rp 80 miliar.
Namun lanjut Delis, dalam penyusunan APBD 2017, angka pendapatan tidak menggunakan estimasi Rp 1,31 triliun. Angka pendapatan dalam APBD 2017 akan diambil dari pemangkasan 10 persen estimasi penerimaan daerah.
“ Jadi angka pendapatan dalam APBD 2017 ini adalah hasil dari Rp 1,31 trilun dikurangi 10 persen,” jelas Delismartoni
Delis menyebutkan langkah ini diambil sebagai langkah safety. Pemkab Kuansing harus berwanti-wanti dengan kebijakan mendadak pemerintah pusat. Sehingga apa yang terjadi pada tahun anggaran 2016 tidak terjadi lagi pada tahun anggaran 2017 ini.
“ Tahun anggaran 2016, pemerintah pusat hanya mentransfer 80 persen saja. Sementara APBD 2016 menggunakan estimasi yang tinggi. Akibatnya banyak belanja yang tidak terbayar,” beber Delis
Karena itu, tambahnya, seandainya pemerintah pusat hanya mentransfer 90 persen saja tahun anggaran 2017 ini, Pemkab Kuansing sudah safety lebih dulu. Artinya Pemkab Kuansing tidak akan kelabakan lagi menutupi dana belanja APBD.
“ Kita sudah safety, belanja APBD kita sudah kita pangkas lebih dulu, jadi kita tidak kelabakan lagi seperti tahun anggaran 2016 lalu,” kata Magister Akutansi UGM ini.
Kendati begitu sambung Delis, jika transfer pemerintah pusat penuh 100 persen, dananya akan dimasukkan ke Silpa untuk belanja tahun anggaran 2018 nanti. Namun untuk tahun 2017 ini, Pemkab tidak akan menyusun dana belanja dalam APBD dengan estimasi yang tinggi.
“ Kita ambil estimasi terendah saja, biar belanja tidak terlalu tinggi yang bisa menimbulkan hutang lagi seperti tahun 2016 lalu,” tutupnya (kkc)
foto Delismartoni (kkc)