TELUKKUANTAN (KuansingKita) – Pakar lingkungan hidup, Dr Elviriadi mengaku sangat cemas atas pembiaran perusakan hutan di Kuantan Singingi oleh dinas dan institusi terkait
Kepada KuansingKita, Kamis (16/9/2021) pagi ini, Dr Elviriadi membeberkan dampak perusakan hutan bisa begitu nyata dirasakan masyarakat dalam rentang waktu yang singkat
Ia menguraikan, secara ekologis, hutan berfungsi untuk mengatur iklim mikro dan menjaga kesuburan tanah. Jika kanopi (tutupan tajuk) menipis maka permukaan tanah akan terkikis dan terbawa air hujan ke anak sungai Kuantan.
Dari peristiwa ini, Dr Elviriadi menyebutkan akan terjadi dampak linkungan yang serius. Tanah yang terbawa air hujan akan mempercepat terjadinya sedimentasi lumpur. Sungai akan dangkal dan mudah banjir yang memuncak di bagian hilir .
Tambah lagi katanya apabila sungai Kuantan tidak memiliki catchman area (daerah tangkapan air) di bagian hulu atau di bantaran tebing, maka kualitas DAS Kuantan akan abnormal. Beberapa tahun ke depan, desa desa yang dilalui sungai Kuantan akan mengalami banjir bandang.
“ Kalau ini terjadi kerugian material sangat luar biasa. Belum lagi dana APBD akan terkuras untuk evakuasi dan rehabilitasi serta penyakit paska banjir,” kata Elviriadi
Selain itu, Dr Elviriadi menyebutkan perusakan hutan dapat menyebabkan kepunahan spesies tumbuhan dan hewan. Spesies tumbuhan obat bagi kearifan lokal melayu Kuansing akan turut lenyap seiring punahnya hutan
Bahkan kata Dr Elviriadi punahnya hutan akan merusak budaya melayu Kuansing. Masyarakat tidak bisa lagi menemukan kayu untuk membuat “jalur” yang menjadi kebanggaan masyarakat Kuansing
Berbagai jenis alat musik tradisional yang berasal dari pohon hutan, bila hutan tak ada lagi maka akan mengikis kebudayaan dan kesenian Kuansing. Padahal kata Elviriadi hutan bagi masyarakat Kuansing merupakan bagian dari kebudayaan
“ Punahnya hutan, hilang kebudayaan dan hilangnya kebudayaan, hilang jati diri negeri,” kata Dr Elviriadi
Selain semua itu, hal yang ditekankan pakar lingkungan ini adalah fungsi hutan sebagai penyimpan karbon. Ia mengatakan perusakan hutan dapat menyebabkan hilangnya fungsi ekologi hutan
Hutan sebagai penyimpan karbon dan menyerap karbon dioksida harus dirawat agar bisa berfungsi secara ekologi. Jika pohon-pohon di hutan lenyap, maka di bumi akan terjadi pemanasan global (global warming).
“ Inilah yang menjadi isu lingkungan hidup dunia sat ini global warming dan climate change,” tutup Dr Elviriadi (smh)