TELUKKUANTAN (KuansingKita) – Kondisi bantaran Sungai Kuantan kian hari semakin mengkhawatirkan. Pasalnya bantaran yang kini mengalami abrasi di sepanjang DAS Sungai Kuantan mencapai ratusan titik
Kondisi ini menjadi bahasan anggota DPRD Riau Dr Ir Mardianto Manan, MT saat berbincang dengan anggota DPR RI asal Riau, Syahrul Aidi Maazar. Pertemuan informal ini berlangsung di sebuah restoran di Jalan Arengka, Pekanbaru, beberapa hari lalu
Kepada KuansingKita, Dr Ir Mardianto Manan, MT mengungkapkan pihaknya sebagai anggota DPRD Riau kini kesulitan untuk memperjuangkan pembangunan turap pada titik abrasi sepanjang DAS Sungai Kuantan. Alasannya kata Mardianto untuk pembangunan sepanjang DAS harus dengan dana APBN
“ Dulu pembangunan jembatan yang melintasi Sungai Kuantan atau pembangunan turap di sepanjang DAS Sungai Kuantan bisa dengan dana APBD Riau, kini harus dengan dana APBN,” katanya
Karena itu kata Mardianto perlu dibangun komunikasi atau sinergi dengan anggota DPR RI sebagai perpanjangan tangan daerah di tingkat pusat. Sehingga kebutuhan yang mendesak seperti pembangunan turap untuk bantaran sungai yang abrasi bisa direaliasikan secepatnya.
Apalagi tambahnya bantaran yang abrasi ikut menggerus badan jalan sehingga amblas sepeti di kawasan Desa Pulau Kedundung. Ini diperlukan dukungan anggota DPR RI. Pasalnya untuk membangun turap di sepanjang bantaran sungai harus dengan dana APBN
“ Syukur, anggota DPR RI, Syahrul Aidi Maazar setuju dengan gagasan ini. Dia siap bersinergi dengan anggota DPRD Riau untuk usulan dana APBN,” kata Mardianto
Ditambahkan Mardianto, pihaknya juga ingin mendapatkan data resmi dari Dinas PUPR Kuansing tentang jumlah titik abrasi di sepanjang DAS Sungai Kuantan. Data ini menurut Mardianto akan diteruskan ke tingkat pusat melalui anggota DPR RI asal Riau.
Pria asal Pangean ini menyebutkan dalam perbincangannya dengan anggota DPR RI asal Riau Syahrul Aidi Maazar terungkap bahwa abrasi bantaran Sungai Kuantan di Kecamatan Cerenti telah diminta perencanaannya untuk dimasukkan dalam bahasan APBN tahun 2022 nanti
“ Insyaallah, tahun 2022 upaya perbaikan abrasi di Cerenti sudah bisa direalisasikan, ” kata Mardianto mengutip ucapan Syahrul Aidi Maazar
Sementara itu, Kadis PUPR Ade Fahrer melalui Kabid Sumber Daya Air, Pebri Mahmud kepada KuansingKita mengungkapkan titik abrasi di sepanjang DAS Sungai Kuantan memang mencapai ratusan titik.
Namun untuk abrasi di Sungai Kuantan yang sudah mengancam fasilitas umum atau pemukiman warga terdata sekitar 24 titik. Dari 24 titik ini diperkirakan panjangnya mencapai 5.350 meter. Ini belum termasuk abrasi Sungai Singingi.
Menurut Pabri Mahmud abrasi di Sungai Singingi mencapai puluhan titik. Namun abrasi yang sudah mengancam fasilitas umum dan pemukiman warga hanya tiga titik dengan panjang sekitar 1.150 meter.
“ Kalau di Singingi abrasi terjadi di Pangkalan Indarung, Muara Lembu dan Logas,” kata Febri Mahmud
Febri juga sangat mendukung langkah-langkah yang dilakukan anggota DPRD Riau Dr Ir Mardianto Manan MT. Ia mengatakan sekalipun kewenangan perbaikannya bisa menggunakan dana daerah, namun daerah diyakini tidak akan sanggup lantaran tingginya biaya perbaikan.
Menurut Febri Mahmud, untuk perbaikan abrasi satu meter saja dialokasikan anggaran Rp 65 juta. Kini abrasi Sungai Kuantan yang sudah mengancam fasilitas umum dan pemukiman warga mencapai 5.350 meter, belum lagi titik abrasi lainnya.
“ Anggaran perbaikan sangat tinggi, tidak sebanding dengan kemampuan keuangan daerah. Syukurlah kalau ada yang memperjuangkan di tingkat pusat,” kata Febri Mahmud (smh)