Berpacu Membangun Dukungan Pilkada untuk Bisa Unggul dari Pasangan Lainnya

Pemred KuansingKita
“Tiga pasangan calon pilkada yang sudah mendaftar di KPU Kuansing kini berpacu turun ke desa-desa. Tujuannya pasti sama yakni untuk meningkatkan perolehan suara”  
Tak ada desa yang jauh. Sekalipun desa itu di ujung negeri dengan fasilitas jalan yang tidak mendukung, pasangan calon pilkada tetap akan datang untuk bercengkerama dan beramah-tamah dengan masyarakat
Saat bertemu masyarakat, para pasangan calon menyimak berbagai keluhan yang disampaikan. mulai dari keluhan infrstruktur jalan, hutan ulayat, fluktuasi harga sawit hingga peluang anak jadi honorer
Momen-momen seperti ini selalu terjadi berulang-ulang saat gelaran pilkada. Masyarakat menyampaikan keluhan, sementara pasangan calon menyimak dan menjanjikan realisasinya kalau terpilih nanti
Turun ke desa-desa bagi pasangan calon seperti sebuah keharusan. Sebab tanpa turun ke desa-desa, pasangan calon khawatir akan tertinggal dalam tingkat popularitas sekaligus tingkat elektabilitas
Namun demikian, dalam strategi pemenangan pemilu atau pilkada dikenal dua bentuk atau metode dari aktivitas pasangan calon turun ke desa-desa. Pertama pergerakan, kedua konsolidasi
Pergerakan (movement) adalah aktivitas kubu pasangan calon dalam membangun jaringan dan konstituen. Ini adalah langkah awal yang harus dilakukan kubu pasangan calon saat turun ke desa-desa.
Tanpa jaringan, aktivitas turun ke desa-desa akan menjadi sia-sia. Pasangan calon akan tersekat dalam ruang cacat komunikasi sehingga tak mampu menembus jarak dengan masyarakat pemilih
Sebaliknya, jika jaringan sudah terbangun berarti komunikasi antar kubu dan masyarakat juga sudah terbangun. Di sinilah peran pasangan calon turun ke desa-desa untuk melakukan kondolidasi

Namun demikian, dari sejumlah kunjungan ke desa-desa yang diamati KuansingKita, pasangan calon langsung bertemu masyarakat. Mereka dikumpulkan oleh beberapa tokoh sebelumnya
Dalam kondisi seperti ini, dipastikan komunikasi antar pasangan calon dan masyarakat mengalami distorsi atau cacat komunikasi. Akibatnya pesan pasangan calon tidak terserap dalam hati dan pikiran masyarakat
Biasanya, dalam kondisi seperti ini, hasil pilkada berbeda dengan harapan. Suara pasangan calon tidak ditemukan di desa yang dikunjungi. Padahal mereka sudah berjanji akan mendukung.
Jadi, langkah terbaiknya, bangun dulu jaringan di desa hingga ke tingkat paling bawah. Ini dilakukan kubu tim pemenangan. Setelah ada jaringan barulah pasangan calon diajak turun ke desa untuk bertemu masyarakat
Jika pasangan calon langung dipertemukan dengan masyarakat pemilih yang dikumpulkan seorang tokoh sebelunmya, maka hasilnya dipastikan seperti tadi, pesan akan mengalami distorsi atau cacat komunikasi
Pasangan calon turun ke desa bukan bertugas meloby atau mencari-cari pendukung. Pasangan calon harus dipertemukan dengan masyarakat yang dikoordinir dalam sebuah jaringan yang dibangun sebelumnya.
Peran pasangan calon turun ke desa adalah melakukan konsolidasi, memperkokoh dukungan. Yakinlah, jika kondisinya seperti ini, semua pesan akan berproses dalam komunikasi yang baik
Artinya, pesan dukungan yang disampaikan pasangan calon akan teralisasi secara optimal. Mulailah dengan membangun jaringan sebelum pasangan calon diturunkan ke desa-desa (said mustafa husin)
FOTO Ilustrasi

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...