TELUKKUANTAN (KuansingKita) – Pancang pemisah untuk pacu jalur di gelanggang Nerosa Telukkuantan tahun 2024 ini sudah rampung. Pancang pemisah ini didesign dengan menampilkan ikon kota Telukkuantan, Tugu Carano
Secara estetika, pancang pemisah untuk gelanggang Tepian Nerosa Telukkuantan ini sangat indah. Di bagian sisi badan pancang ada ukiran dengan motif melayu kuno, seperti lazimnya ukiran-ukiran yang dibuat di badan jalur
Pancang pemisah untuk gelanggang Nerosa Telukkuantan ini juga dilengkapi dengan lampu penerangan yang menyala di malam hari. Listrik untuk lampu penerangan ini menggunakan dinamo yang digerakkan air atau turbin air
Tapi yang sangat bernilai, pancang pemisah hasil sayembara yang ditaja panitia pacu jalur Telukkuantan 2024 terkesan telah mengembalikan pacu jalur ke akar budayanya. Setiap pancang memuat gelar penghulu suku Kenegerian Toluak
Berdasarkan catatan KuansingKita, pacu jalur di gelanggang Nerosa ini sudah berlangsung sejak ratusan tahun lalu. Sebelum Islam, pacu jalur dijadwalkan pada musim panen padi dan pada saat hajatan warga di kilangan tebu
Setelah Islam masuk, pacu jalur dijadwalkan pada hari-hari besar Islam terutama pada perayaan tahun baru Islam. Karena itu, sampai kini masih ada warga Kuansing yang menyebut pacu jalur di Telukkuantan sebagai “Tambaru”
Ketika negeri Kuansing dikuasai Kolonial Belanda pada tahun 1903, jadwal pacu jalur masih tetap pada hari besar Islam. Dua tahun kemudian, tahun 1905, jadwal pacu jalur dipaksa berubah. Kolonial Belanda menjadwalkannya pada hari lahir Ratu Wihelmina
Setelah kemerdekaan, barulah pacu jalur Nerosa dijadwalkan dalam rangka memperingati HUT kemerdekaan RI. Jadwal ini terus berlanjut sampai kini, kendati pacu jalur sempat terhenti pada masa agresi pertama dan kedua
Selama gelaran pacu jalur di gelanggang Nerosa, helat budaya pacu jalur ini di bawah naungan penghulu suku Kenegerian Toluak. Para penghulu suku bersama Datuak Bisai yang menaja gelaran pacu jalur, bahkan mereka yang menjadi hakim di pancang finish
Para penghulu suku Kenegerian Toluak seperti penghulu suku tigo Datuak Bandaro, penghulu suku ompek Datuak Godang Jolelo, Penghulu suku limo, Datuak Sinaro Putiah, penghulu suku onam Datuak Simarajo
Keempat penghulu suku ini bersama Datuak Bisai bertanggungjawab atas pelaksanaan pacu jalur. Mulai dari menyiapkan tonggol juara sampai mempersiapkan hadiah lainnya, begitu juga dengan persiapan gelanggang
Ketua Panitia Pacu Jalur Telukkuantan, Andi Cahyadi ketika dihubungi KuansingKita mengungkapkan hal yang sama. Ia mengatakan memuat gelar penghulu Kenegerian Toluak di pancang pemisah sebagai bentuk mengembalikan pacu jalur ke akar budayanya
“ Benar, itulah maksud panitia memuat gelar penghulu suku kenegerian Toluak di pancang pemisah Nerosa. Untuk mengembalikan pacu jalur ke akar budayanya,” ungkap Andi Cahyadi
Kendati begitu, Andi Cahyadi masih menimpali, di salah satu pancang pemisah memang ada dimuat Datuk Panglimo Dalam. Ketua KONI Kuansing ini menjelaskan alasannya memuat Datuak Panglimo Dalam di salah satu pancang pemisah
Dijelaskannya, pancang pemisah ada enam pancang. Empat pancang memuat gelar penghulu suku, satu pancang gelar Datuak Bisai. Dan satu pancang lagi untuk Bupati Kuantan Singingi Suhardiman Amby sebagai pihak yang memfasilitasi pelaksanaan pacu jalur
Lantaran semua pancang memuat gelar penghulu, maka pancang untuk bupati dimuat gelar adat beliau yakni Datuak Panglimo Dalam. Ini kata Andi Cahyadi dimaksudkan agar tidak terkesan berbeda dengan gelar yang dimuat di pancang pemisah lainnya
Kepada KuansingKita Andi Cahyadi mengatakan untuk pacu jalur di gelanggang Tepian Nerosa tahun 2024 ini, seluruh penghulu suku Kenegerian Toluak akan dihadirkan di ruang Dewan Hakim di pancang finish
Ia menyebutkan ini juga sebagai bentuk upaya panitia untuk mengembalikan pacu jalur Nerosa ke akar budayanya. Sebab di masa lalu Dewan Hakim pacu jalur memang diangkat dari penghulu suku Kenegerian Toluak
Dalam kesempatannya bersama KuansingKita, Andi Cahyadi sangat berharap dukungan semua pihak agar pacu jalur Nerosa 2024 bisa berjalan lancar dan sukses. “ Saya berharap dukungan semua pihak,” kata Andi Cahyadi (smh)
FOTO Pancang Pemisah (Dok Panitia Pacu Jalur 2024)