Juragan Kuantan dan Olang Putieh Berpeluang Rebut Posisi Puncak Pacu Jalur Gunung Toar 2024

GUNUNGTOAR (KuansingKita) – Pacu jalur Gunung Toar 2024 untuk hari pertama sudah digelar di gelanggang Tepian Datuak Bandaro, Pasar Gunung, Kecamatan Gunung Toar, Rabu (10/7/2024).
Mencermati sejumlah laga pada hari pertama ini, tampaknya Juragan Kuantan dari Desa Seberang Gunung, Kecamatan Gunung Toar dan Panglimo Olang Putieh dari Desa Sungai Alah, Kecamatan Hulu Kuantan tampil sangat menakjubkan
Karena itu, dua jalur ini, Juragan Kuantan 2024 dan Panglimo Olang Putieh 2024 masuk dalam catatan KuansingKita sebagai jalur yang sangat berpeluang besar merebut poisisi puncak dalam pacu jalur Gunung Toar 2024.
Namun demikian, ancaman di gelanggang Tepian Datuak Bandaro tahun 2024 ini juga banyak. Misalnya Siposan Rimbo, Rajo Bujang, Singa Kuantan dan Bintang Emas. Semua ini masuk dalam jalur papan atas yang bisa saja menjadi batu sandungan
Pada hari pertama Rabu tadi, ada sejumlah laga yang berlangsung seru. Misalnya laga Toduang Biso dari Peboun Hilir vs Bintang Emas dari Desa Tanjung,. Laga Siposan Rimbo dari Desa Pauh Angik vs Silancar Air dari Desa Teluk Pauh
Selain itu, ada juga laga Cinto Mani dari Desa Pulau Aro, Kecamatan Kuantan Tengah vs Lintah Jalang 2020 dari Petapahan, Kecamatan Gunung Toar. Saking serunya, untuk mrnentukan hasil laga Cinto Mani vs Lintah Jalang ini terpaksa menggunakan layar monitor lantaran tak bisa dilihat secara kasat mata
Tapi yang mengherankan Selendang Putie Bukit Keramat dari Desa Teluk Beringin. Untuk hari pertama Rabu tadi,  Selendang Putie tampil lebih buruk dari biasanya. Jika tidak ada perubahan pada hari berikutnya, Selendang dikhawatirkan gagal ke babak akhir
Berdasarkan catatan KuansingKita, dari 43 kali laga atau biasa disebut 43 kali ilir pacu jalur hari pertama Gunung Toar 2024, sebanyak 22 kali ilir gagal dilepas pada panggilan pertama. Syukur saja, pacu jalur hari pertama Gunung Toar 2024 selesai sebelum waktu maghrib
Kenapa pacu jalur sering gagal dilepas. Ini tidak saja terjadi di Gunung Toar tapi gagal dilepas terjadi di semua gelanggang pacu jalur di Kuantan Singingi. Nah, dalam pengamatan KuansingKita, gagal dilepas disebabkan kebijakan yang keliru dari panitia

Panitia pacu jalur baik panitia tingkat rayon maupun panitia event pacu jalur Nerosa, telah menerapkan pola profesional di garis finish. Untuk itu dewan hakim dilengkapi dengan layar monitor sebagai sarana pendukung profesionalitas
Kalau dua jalur yang berebutan memasuki finish, maka dewan hakim akan menggunakan layar monitor untuk menetapkan pemenang. Jalur yang lebih dulu menyentuh finish akan ditetapkan sebagai pemenang sekalipun unggulnya sedikit saja
Sementara, pada garis start, pacu jalur masih menggunakan pola tradisional. Dua jalur akan dilepas tergantung kesepakatan perwakilan jalur di garis start. Artinya, di garis start dua jalur yang berpacu dipastikan tidak sama haluannya
Buruknya, jalur yang dilepas secara tradisional di garis start dengan haluan yang tidak sama akan dihakimi secara profesional di garis finish. Inilah yang membuat dua jalur saling mencari dan mencuri keuntungan di garis start.
Saling berebut mencari keuntungan di garis start dilakukan oleh semua jalur. Inilah yang sering membuat jalur gagal dilepas. Dan ini pula yang membuat pacu jalur selesai tidak tepat waktu bahkan pernah sampai temaram senja atau selepas maghrib.
Pacu jalur hari pertama Gunung Toar 2024, Rabu tadi, selesai sekira pukul 17.20 WIB. Kendati ada 22 laga yang gagal dilepas pada panggilan pertama, namun semuanya berjalan lancar dan kondusif atau pelepasan di garis start tidak berlarut-larut
Semua ini tentu tidak terlepas dari kehadiran anggota DPRD Riau, Sardiyono di tribuine finish. Sardiyono sebagai pihak penggagas tampaknya tidak ingin pacu jalur Gunung Toar terjebak dalam berbagai masalah yang bisa merusak citra dan tujuan dari digelarnya event ini
Karena itu, untuk kelancaran. Sardiyono  sebagai pihak penggagas masih menggelar pertemuan dengan panitia selepas pacu jalur hari pertama usai. “ Tunggui sebentar, masih ada agenda pertemuan dengan panitia,” kata Sardiyono di sela kesibukannya di tribune finish Gunung Toar (smh)
FOTO ILUSTRASI

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...