TELUKKUANTAN (KuansingKita) – Dua pentolan balon Bupati Kuantan Singingi untuk pilkada mendatang, Suhardiman Amby dan Adam Sukarmis sama-sama berupaya untuk mendapatkan dukungan PKS. Bahkan keduanya juga sudah menghadiri undangan DPP PKS di Jakarta
Sumber KuansingKita di Partai Golkar Kuansing menyebutkan Adam Sukarmis lebih dulu hadir di DPP PKS dibanding Suhardiman Amby. Namun sumber ini tidak bisa merincikan peluang Adam Sukarmis dalam mendapatkan dukungan dari partai berlambang bulan sabit dan padi ini
Sementara itu, dari kubu Suhardiman Amby justeru menampakkan suasana kecerahan. Orang dekat Suhardiman Amby yang dipercaya untuk urusan pilkada, Andi Cahyadi justeru sangat optimis kalau kubu Suhardiman Amby yang akan mendapatkan dukungan dari PKS.
Kepada KuansingKita Andi Cahyadi mengatakan DPP PKS sangat merespon upaya Suhardiman Amby meminta dukungan PKS untuk menjadi calon pilkada. Bahkan kata Andi Cahyadi, para pengurus DPP PKS sudah yakin kalau Suhardiman Amby calon incumbent yang tangguh dan sulit dikalahkan.
“ Orang-orang DPP PKS yang mengurus calon pilkada sangat tahu kalau Suhardiman Amby calon incumbent yang tangguh dan sulit dikalahkan,” komentar Andi Cahyadi
Pria yang akrab disapa Aheng ini menambahkan dari hasil kunjungan ke DPP PKS, pihaknya sangat optimis kalau dukungan PKS akan diberikan untuk kubu Suhardiman Amby. Apalagi kalau disimak pembicaraan pengurus DPP PKS sepertinya dukungan PKS untuk Suhardiman tidak akan berubah
“ Kalau disimak hasil pembicaraan di DPP PKS, ada kesan kalau PKS sangat setuju mendukung calon incumbent Suhardiman Amby,” tandas Aheng
Kenapa dua kubu ini sangat berebut dukungan PKS. Padahal di Kuantan Singingi, partai yang dipimpin Ahmad Syaikuh ini tidaklah dominan dalam perolehan suara. Buktinya sepanjang sejarah pileg, kursi PKS di DPRD Kuansing tidak bisa mengantarkan partai ini merebut kursi pimpinan DPRD
Inilah sebenarnya yang menarik. Kenapa dua pentolan balon pilkada Kuansing ini sangat berebut dukungan PKS. Untuk menjawab ini perlu difahami bahwa PKS selalu dekat dengan para da’i dan tokoh-tokoh agama. Rasanya inilah yang menjadi salah satu pertimbangan sehingga kedua pentolan ini berebut PKS
Sepanjang sejarah politik negeri ini, mulai dari zaman sebelum kemerdekaan, para da’i dan tokoh agama lebih besar pengaruhnya di tengah masyarakat dibandingkan dengan seorang politisi. Untuk calon pilkada Kuansing, kondisi ini tentu sangat dibutuhkan, sehingga dua pentolan pilkada Kuansing ini berebut dukungan PKS. (smh)