TELUKKUANTAN (KuansingKita) – Jembatan beton di kawasan Mesjid Al Jihad Desa Koto Taluk, Kecamatan Kuantan Tengah, Kuansing ambruk ke dalam sungai. Kini akses jalan menuju hutan Kota Pulau Bungin lewat Mesjid Koto Taluk terputus
Dari informasi yang dihimpun, jembatan ini ambruk disebabkan tebing longsor. Namun jembatan ini ambruk tidak secara serta merta tapi secara berangsur. Menjelang pagi, dua sisi jembatan sudah terlepas dari bantaran atau tebing sungai
Sampai Minggu siang pukul 12.00 WIB, tebing longsor masih terus terjadi. Akibatnya jembatan beton berukuran panjang 8 meter dan lebar 5 meter ini semakin jauh masuk ke dalam sungai. Akses jalan pun terputus.
Peristiwa ini tentu akan sangat mengganggu berbagai aktivitas warga. Bahkan jembatan ambruk ini sangat berdampak pada kelancaran pesta pacu jalur di Telukkuantan. Pasalnya jembatan ini merupakan akses bagi puluhan desa yang tambatan jalurnya di hulu pancang start
Jembatan ambruk ini sudah ditinjau Plt Bupati Suhardiman Amby bersama Sekda Dedi Sambudi. Bupati dan rombongan tiba di lokasi jembatan ambruk Minggu sekitar pukul 09.00 WIB
Saat meninjau jembatan ambruk, Plt Bupati meminta dinas terkait untuk segera membangun jembatan baru. Pasalnya jembatan yang ambruk tidak bisa lagi dilakukan perbaikan. Dana pembangunan akan menggunakan dana tanggap darurat.
Sementara itu, Kadis PUPR yang dikonfirmasi melalui Kabid Bina Marga, Faisal mengatakan pekerjaan pembangunan akan memakan waktu hingga 4 bulan. Faisal juga menjamin pekerjaan akan tuntas sebelum pelaksanaan pacu jalur di Telukkuantan
Langkah pertama menurut Faisal, Dinas PUPR akan menurunkan konsultan untuk menghitung proyeksi anggaran serta rencana konstruksi bangunan. Sedangkan untuk memudahkan pekerjaan, pihaknya akan menurunkan alat berat jenis Breaker untuk menghancurkan beton jembatan yang ambruk
Berdasarkan catatan KuansingKita, jembatan ini dibangun beriringan dengan pembangunan Dam Sungai Parit. Ini sebenrnya sungai buatan untuk merubah arah sungai parit yang berkelok. Karena itu bantaran atau tebing sungai sangat labil dan mudah longsor
Beberapa tahun lalu, tebing di bawah tribun pacu jalur di kawasan itu sempat longsor. Baru saja selesai ditimbun, lantas bagian kiri jembatan ini arah ke hulu juga mengalami longsor. Sejak itu, arus sungai menggerus bantaran jika terjadi banjir bah setelah hujan
Malam kejadian, seperti informasi yang dirangkum, baru saja selesai hujan lebat. arus sungai mengalir sangat deras menggerus bantaran. Tambah lagi sejak beberapa hari ini, aliran air memang sudah berubah menggerus dan menghantam bantaran. Akibatnya tebing longsor dan jembatan ambruk
Karena itu sangat diharapkan konsultan yang turun jangan sebatas merancang konstruksi jembatan tapi juga memperhitungkan aliran arus sungai yang sangat deras saat hujan lebat turun. Hanya dengan cara itu jembatan yang akan dibangun nanti bisa bertahan lama (smh)