Membaca Tim Sepakbola Kuansing dalam Formasi 4-3-3

TELUKKUANTAN (KuansingKita) – Tim sepakbola Kuansing dalam Porprov Riau X akan memulai laga perdananya melawan Tim Bengkalis. Pertandingan digelar di lapangan Limuno Telukkuantan, Senin (14/11/2022) pagi ini pukul 08.30 WIB
Menghadapi Bengkalis, tim sepakbola Kuansing akan turun dengan formasi 4-3-3. Artinya, peran Ivan Helquera, Ardion Guswantara dan Aldi Hamdani di lini tengah akan sangat menentukan frekwensi serangan tim Kuansing
Formasi 4-3-3 adalah formasi klasik populer yang masih digunakan oleh tim besar dalam laga dunia. Formasi ini sangat menguntungkan. Distribusi bola dari pemain belakang ke depan akan lebih cepat karena menempatkan tiga pemain di lini tengah
Namun demikian, membaca susunan pemain tim Kuansing, tiga pemain depan Agung Dermawan, Ikhsan Ade Raka dan Fernando berperan sebagai second striker. Artinya pelatih tidak melihat keunggulan dari salah satunya. Ketiganya dinilai pelatih memiliki skill dan speed yang sama

Ada konsekwensi dari menempatkan tiga second striker. Tekanan di jantung pertahanan lawan tidak dimulai dengan ujung tombak, sehingga lini depan akan jarang mengobrak-abrik jantung pertahanan lawan. Sebaiknya tim Kuansing menempatkan satu center forward atau striker murni
Jika tekanan lini depan ke jantung pertahanan lawan lemah, formasi 4-3-3 memiliki kosekwensi counter attack atau serangan balik. Ini sangat sering terjadi dalam formasi 4-3-3. Untuk itu pelatih harus mengingatkan Affif Fakhri Rizal dan Argenda Pratama yang menempati posisi RB (Right Bek) dan LB (Left Bek)
Serangan balik dalam formasi 4-3-3 biasanya datang lewat sayap, sngat jarang serangn balik melalui lini tengah. Pasalnya formasi 4-3-3 memiliki tiga gelandang di lini tengah. Karena itu Affif Fakhri dan Argenda Pratama, selain memiliki stamina prima  harus memiliki speed dan power
Mengantisipasi serangan balik dalam formasi 4-3-3, harus berlapis. Rangga Ardiansyah dan Alvi yang berperan sebagai CB (Center Bek) harus selalu membayangi full bek atau bek sayap, Affif dan Argenda

Sebenarnya ada yang membingungkan dari susunan pemain tim sepakbola Kuansing ini. Pelatih menempatkan tiga pemain dalam posisi CMF (Center Midfielder). CMF memang pemain lini tengah tapi tepatnya CMF adalah gelandang tengah, sehingga dua gelandang lagi harus berperan sebagai gelandang sayap seperti RMF (Right Midfielder) dan LMF (Left Midfielder)
Selain itu pelatih menempatkan tiga pemain depan sebagai second striker atau striker bayangan. Ini sangat kurang baik. Pasalnya posisi ini akan menyulitkan jika tim lawan lebih kuat. Sebab di saat mendapat tekanan formasi 4-3-3 akan memperkuat lini tengahnya dengan menarik second striker ke lini tengah.
Jika tiga second striker memperkuat pertahanan di lini tengah lantas siapa yang akan menyelesaikan serangan balik. Karena itu, tim yang memasang second striker biasanya menempatkan satu pemain sebagai center forward atau striker murni
Kendati begitu, seperti apa mereka di lapangan bisa disaksikan di lapngan Limuno, Senin pagi ini pukul 08.30 WIB. Apakah formasi hanya di atas kertas atau memang pola baku yang mereka terapkan. Nanti semuanya akan terjawab dan terlihat di lapangan.
Namun apapun itu, tim Kuansing sebagai tuan rumah tentu harus menargetkan medali. Semoga mereka berhasil. (smh)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...