TELUKKUANTAN (KuansingKita) – Bentrok warga Desa Muara Langsat, Kecamatan Sentajo Raya, Kuansing yang tergabung dalam Kelompok Tani MS (Maju Sejahtera) dengan pekerja PT Barito Riau Jaya (BRJ) di kawasan Desa Sako Marga Sari, Kecamatan Logas Tanah Darat, Jumat (21/10/2022) pagi tadi berujung dengan aksi saling serang menggunakan sajam dan senapan angin. Akibatnya sejumlah korban luka dilarikan ke rumah sakit
Dari informasi yang dirangkum KuansingKita, dua kelompok yang bentrok sangat beringas. Mereka saling serang menggunakan senjata tajam (sajam) dan peralatan lainnya seperti senapan angin. Akibatnya 6 orang terluka, dua orang dari kelompok warga dan empat orang dari pekerja PT BRJ
Dua korban luka dari kelompok warga masing-masing Eko (27), warga Desa Muara Langsat dan Sudar Sudi (53) yang juga warga Desa Muara Langsat. Eko mengalami luka koyak atau avulsi dibagian pinggang sebelah kanan dan sebelah kiri, dan bahu sebelah kanan.
Sementara, Sudar Sudi mengalami luka sayat di bagian punggung. Sedangkan korban dari pihak pekerja PT BRJ masing-masing Agustinus Manao mengalami luka berat yaitu luka robek dibagian kepala.
Selain itu, Yosua Taoho (27), pekerja PT BRJ mengalami luka tembak senapan angin di bagian punggung. Ada juga Fendi Manao (25) pekerja PT BRJ mengalami luka tembak senapan angin bagian lengan kiri. Terakhir, Andreas Banso (37) pekerja PT BRJ mengalami luka tembak senapan angin di bagian paha kanan .
“ Korban yang mengalami luka serius dilarikan ke RSUD Telukkuantan,” kata sumber KuansingKita yang sengaja tidak disebutkan identitasnya
Ia membeberkan, peristiwa bentrok warga Desa Muara Langsat yang tergabung dalam Kelompok Tani Maju Sejahtera dengan pekerja PT BRJ ini bermula pada Jumat (21/10/2022) sekitar pukul 08.00 WIB.
Ketika itu pekerja PT BRJ, Agustinus Manao tengah melakukan patroli di lahan yang tengah disengketakan kelompok tani Maju Sejahtera dan PT BRJ
Saat patroli itu, Agustinus Manao, menemukan sekelompok warga yang diduga kelompok tani Maju Sejahtera tengah memanen sawit di areal yang disengketakan. Pekerja PT BRJ asal Flores ini melarang kelompok warga tadi
Namun warga yang dilarang Agustinus tidak terima, mereka terus saja memanen. Alasan mereka PT BRJ telah mangkir atau tidak memenuhi kesepakatan yang telah dibuat sebelumnya
Dalam pertengkaran warga dengan Agustinus disebutkan pihak PT. BRJ hanya melarang kelompok tani saja, sementara mereka (PT BRJ) tetap memanen buah sawit. Karena itu warga terus saja memanen
Tak lama, pertengkaran semakin menyulut emosi. Lalu warga menyerang Agustinus Manao dengan memukulkan senapan angin ke bagian kepala pria asal Flores itu. Akibatnya Agustinus mengalami luka serius di bagian kepala.
Mendapatkan serangan itu, Agustinus Manao lari ke barak pekerja PT BRJ. Tapi warga yang diduga dari kelompok tani itu terus mengejar Agustinus hingga ke barak. Saat itulah datang Stevanus yang juga pekerja PT BRJ asal Folres meredam amuk warga dan melakukan negosiasi dengan warga
Saat tengah berlangsung negosiasi, atau sekitar pukul 09.00 WIB, kelompok masyarakat yang berkumpul sekitar 100 meter dari lokasi negosiasi mulai melakukan pengrusakan bangunan barak.
Dari sinilah bentrok pisik tak terhindarkan lagi. Warga membakar satu unit sepeda motor, merusak balai-balai bambu yang dijadikan tempat tidur pekerja serta memecahkan kaca jendela barak. Para pekerja PT BRJ melakukan perlawanan akhirnya berdarah-darah.
Kepala Desa Sako Marga Sari, Aripin S.Pdi ketika dikonfirmasi KuansingKita mengatakan kelompok tani yang bentrok dengan pekerja PT BRJ bukan warga Desa Sako Marga Sari. Mereka katanya dari Desa Muara Langsat, Kecamatan Sentajo Raya
“ Bukan warga Sako Marga Sari tapi dari Desa Muara Langsat,” kata Kades Aripin
Sementara itu, Kades Muara Langsat, Suripta yang dihubungi KuansingKita untuk mengetahui sengketa kelompok tani dengan phak PT BRJ tak menjawab. Kendati telah dihubungi berulangkali
Begitu juga, Kapolres Kuansing AKBP Rendra Oktha Dinata, SIK, MSi yang dihubungi KuansingKita untuk mengetahui langkah yang dilakukan Polres untuk meredam gejolak masyarakat serta untuk menghindari kejadian ini tidak berulang lagi. Namun sampai berita ini ditulis Kapolres belum memberikan jawaban (smh)