Selasa di penghujung September ini, Dusun Penghijauan, Desa Pasar Baru, Kecamatan Pangean, Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau, mendadak heboh. Di dusun yang biasanya tenang dan nyaman ini, dua wanita, ibu dan anak ditemukan tergeletak tewas bersimbah darah dalam rumah kediamannya di Dusun Penghijauan
Dari informasi yang dihimpun, peristiwa naas ini baru diketahui ketika Umar pacar korban Suryani (24) merasa tak enak hati. Pasalnya sang kekasih yang bekerja sebagai pegawai honorer kantor camat, sejak sehari sebelumnya, Senin 26 September 2022 tak bisa dihubungi Telepon genggam Suryani tidak aktif
Merasa was-was dengan kondisi sang kekasih, Umar mendatangi rumah kediaman korban di Dusun Penghijauan. Ketika itu senja sudah mulai temaram, namun lampu di rumah korban tidak menyala, sementara pintu depan tampak terbuka.
Mulanya Umar berencana masuk, namun kemudian niat itu diurungkannya. Ia khawatir kalau masuk nanti akan jadi masalah. Pria berusia 26 tahun ini memilih pergi ke Desa Sungai Langsat menemui Santi yang masih keluarga korban.
Kepada Santi, Umar sampaikan kalau korban tak bisa dihubungi Mendengar itu, Santi pun berupaya menghubungi korban, namun tak tersambung. Saat iu, Umar juga menghubungi Vera di Pelalawan. Vera teman sekolah dan masih keluarga korban
Mendapat informasi dari Umar, Vera langsung menghubungi Dea tetangga korban. Vera meminta Dea untuk mencari tau kenapa korban tak bisa dihubungi. Pesan Vera ini disampaikan Dea kepada ayahnya Herdijon alias Edi (47). Mendengar pesan dari anaknya, Herdijon langsung menuju rumah kediaman korban
Sampai di rumah korban, Herdijon melihat kondisi rumah dalam keadaan lampu mati dan pintu terbuka. Melihat itu, bergegas Herdijon masuk rumah sambil menyalakan lampu senter untuk penerangan. Di dalam rumah betapa terkejutnya Herdjion
Diterangi cahaya lampu senter, pria yang akrab disapa Edi ini melihat korban Suryani dan ibunya Asnawati alias Asnah (60) tergeletak kaku tak bernyawa dengan tubuh bersimbah darah. Ibu dan anak ini meregang nyawa di atas kasur dengan luka di bagian leher yang menganga
Saat ditemukan, korban Suryani terbujur kaku dengan posisi telentang, ibunya Asnah posisi telungkup dengan tangan memeluk korban Suryani. Sementara dibagian tubuh kedua korban serta sprei alas kasur penuh darah yang mulai mengering
Mendapatkan kondisi itu, Herdijon berlari keluar rumah lalu menghubungi Kepala Dusun Penghijauan Suhar. Tak mengulur waktu, Suhar langsung menghubungi Polsek Pangean, Camat Pangean, perangkat desa serta memberitahukan masyarakat
Peristiwa ini mendapatkan perhatian warga Pangean dan sekitarnya. Ratusan warga yang datang, sebagian besar meneteskan air mata. Apalagi saat peristiwa ini terjadi Ayah korbaan tengah menjalani ibadah umroh di tanah suci Makkah Almukaramah
Kades Pasar Baru Pangean, Endra Mandahris yang dihubungi KuansingKita sejak Selasa malam tak berhasil dikonfirmasi. Sekalipun telah diupayakan menghubungi berulangkali namun sampai berita ini ditulis tetap tak merespon
Sementara itu, berdasarkan rilis Polres Kuansing yang beredar di kalangan awak media disebutkan kasus ini masih dalam lidik kepolisian untuk menemukan identitas pelaku. Sejumlah saksi juga telah diminta keterangan
Polisi belum mengumumkan secara resmi motiv dari kasus ini.Kendati begitu, dalam kasus ini korban kehilangan 1 unit Hp Vivo, 1 unit Hp Nokia, 1 unit Sepeda Motor Beat Street Warna Pink lest hitam No.Pol BM 2548 XW. Selain itu juga ada perhiasan. Kuat dugaan semua itu diambil pelaku
Sementara itu, barang bukti yang diamankan polisi salah satunya satu bilah kampak. Diduga kuat, pelaku menghabisi nyawa korban menggunakan kampak ini. Tambah lagi korban mengalami luka serius di bagian leher. Semoga saja polisi bisa segera mengungkapkan pelaku perbuatan biadab ini (Said Mustafa Husin)