Skandal Watergate dan Bjorka

Penulis Said Mustafa Husin

Pemred KuansingKita

Sebuah skandal politik yang menghebohkan terjadi di Amerika pada 1972. Enam penyusup yang akan melakukan penyadapan ditangkap di Sekretariat Partai Demokrat di Hotel Watergate, Washington DC
Kasus ini menjadi semakin heboh ketika skandal Watergate ini dipublikasikan dua wartawan The Washington Post, Bob Woodward dan Carl Bernstein.
Dua wartawan ini meyebutkan James McCord yaitu anggota komite pemilihan ulang Nixon yang juga mantan angggota CIA sebagai salah seorang penyusup
Menariknya, dua wartawan yang mengutip sumber Deep Throat ini membeberkan informasi secara rinci tentang kererlibataan Gedung Putih dan Partai Republik.

Akhirnya Richard Nixon yang baru saja memenangkan Pilpres secara telak  terdepak dari kursi kepresidenan Amerika. Ia hengkang dari Gedung Putih di bawah serunya perbincangan publik
Awalnya Richard Nixon sempat membantah keterlibatanya dan Partai Republik, tapi paparan rinci dua jurnalis membuat Nixon tak berkutik. Tambah lagi dalam persidangan, Hakim Agung menyita seluruh rekaman Nixon
Pada 2005 lalu, baru terungkap kalau sumber wartawan dengan pseudo name Deep Throat itu bukan orang sembarangan, sumber itu mengantongi seluruh informasi skandal Watergate, Ia adalah Mark File, Wakil Direktur FBI
Kini masyarakat Indonesia juga tengah dihebohkan hacker Bjorka.  Hacker yang tengah diburu identitasnya ini mempublikasikan informasi-informasi yang membuat  publik terkesima dan semakin ingin tahu
Misalnya LHP disebut belum menjalani vaksin booster, sementara LHP sangat mendesak masyarakat untuk menjalani vaksin booster. Ada juga informasi seputar kasus pembunuhan aktivis Munir, sehigga pubkik semakin menunggu informasi Bjorka

 

Pertanyaannya apa sebenarnya yang membuat kedua kasus ini menjadi heboh, jawabnya tentu saja informasi yang bersentuhan langsung dengan rasa keingintahuan publik.
Ini tidak lain disebabkan informasi dari skandal Watergate dan Bjorka itu memiliki unsur magnitude atau informasi yang memiliki pengaruh luas terhdap publik.
Bahkan informasi dari skandal Watergate dan Bjorka memiliki unsur significance (penting) dan timelines atau aktual sehingga menjadi  perhatian publik.
Artinya informasi yag menarik atau yang sangat dikejar publik adalah informasi yang mengandung sejumlah unsur-usur news value.
Unsur-usur seperti ini harus difahami seorang jurnalis dalam menyajikan berita. Dari news value ini seorang wartwan bisa menentukan angel berita sehingga bisa menyentuh rasa keingintahuan publik.
Untuk wartawan pemula belajarlah memahami news value agar laporan jurnalistik kita selalu ditunggu publik. Selamat belajar.*****

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...