TELUKKUANTAN (KuansingKita) – Maraknya praktik penghindaran dan penggelapan pajak oleh perusahaan yang bergerak antar negara menjadi perhatian serius negara peserta G20.
Karena itu, praktik penghindaran dan penggelapan pajak iut dibahasdalam pertemuan menteri keuangan negara G20 yang digelar di Nusa Dua, Badung, Bali, Sabtu (16/7/2022) tadi
Mengutip Kantor Berita Antara, upaya menangkal praktik penghindaran pajak (tax avoidance) dan penggelapaan pajak (tax evasion) oleh perusahaan yang bergerak antar negara dituangkan dalam pilar kedua menyangkut perpajakan minimum global
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebutkn untuk pilar kedua ini, kemajuan terjadi termasuk finalisasi komentar terhadap aturan modern untuk membantu negara-negara membawa pajak minimum global ke dalam undang-undang domestik.
Sedangkan pilar pertama adalah paket perpajakan internasional G20-OECD (Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan).
Pilar pertama ini terkait perpajakan di sektor digital yang selama ini menjadi salah satu isu sangat tegang di antara negara G20 maupun di seluruh dunia.
“Untuk pilar pertama, kemajuan signifikan telah dicapai dalam mengelaborasi aturan teknis yang komprehensif dari hak perpajakan baru untuk yurisdiksi pasar,” kata Sri Mulyani
Ia pun sangat mengapresiasi komitmen berkelanjutan para anggota G20 untuk mengimplementasikan perjanjian bersejarah tentang paket perpajakan internasional dua pilar
Dalam pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral kali ini, Sri Mulyani menyebutkan terdapat pula pembahasan dua topik lainnya, yaitu pajak dan pembangunan, serta transparansi pajak.
Dari dua topik pembahasan tersebut, para anggota G20 menggarisbawahi urgensi bantuan teknis dan peningkatan kapasitas melaksanakan kesepakatan dua pilar tersebut.
Tak hanya itu, anggota juga mendukung kemajuan yang dicapai dalam penerapan standar transparansi pajak yang disepakati secara internasional.
“Hal ini termasuk upaya regional serta menyambut penandatanganan Deklarasi Bali mengenai Asia Initiative yang ditandatangani 12 yurisdiksi,” papar Sri Mulyani (smh)