TELUKKUANTAN (KuansingKita) – Menggunakan argumentasi kebebasan berekspresi untuk melecehkan agama dan kepercayaan satu kelompok adalah tindakan yang tidak bertanggung jawab dan tidak terpuji
Pandangan seperti ini sangat tepat dikaitkan dengan aksi pembakaran kitab suci alquran yang dilakukan seorang politisi sayap kanan, Swedia asal Denmark, Rasmus Paludan pada Minggu (1/5/2022).
Dirangkum dari berbagai sumber, aksi ini dilakukan Paludan, diduga kuat sebagai bentuk pencitraan menjelang pemilu yang akan digelar di negara itu September mendatang
Politisi sayap kanan Swedia ini mencari popularitas dan dukungan dengan menebarkan provokasi anti Islam dan Imigran di Swedia.
Ia sepertinya tengah menirukan pola image building yang pernah dilakukan Donlad Trump dalam Pilpres Amerika Serikat beberapa tahun lalu. Donald Trump juga mengusung isu anti muslim dan imigran
Aksi pembakaran kitab suci alquran oleh politisi Denmark yang berkewargnegaraan ganda ini direncanakan di setiap kota di Swedia. Namun izin untuk melakukan aaksi ini ditolak polisi Swedia
Kendati permohonan izinnya ditolak polisi, Rasmus Paludan tetap saja melakukan aksi pembakran kitab suci alquran. Aksi Paludan ini telah memicu kemarahan umat muslim di dunia
Di Iran aksi protes digelar ratusan muslim di depan kedutaan Swedia di Teheran. Pemerintah Iran melalui Kementrian Luar Negeri mengecam keras dan menunggu pertanggungjawaban Swedia atas penistaan yang terjadi
Pemerintah Arab Saudi juga mengutuk dan mencela aksi pembakaran kitab suci umat muslim, alquran yang dilakukan politisi ekstrem sayap kanan, Rasmus Paludan.
Pemerintah Irak memanggil Duta Besar Swedia di Bagdad. Irak mendesak Swedia agar mengintervensi ulah Rasmus Paludan yang bisa berakibat serius pada hubungan Swedia dengan umat muslim dunia
Indonesia juga menyampaikan kecamannya melalui Kementrian Luar Negeri. Indonesia berharap Swedia maupun Denmark sebagai negara asal Paludan, memberikan sanksi hukum tegas
Aksi ini bukan kali pertama dilakukan Paludan. Politisi garis keras Denmark ini sebelumnya juga pernah dberikan sanksi hukum atas perbuatan yang sama. Bahkan Paludan sebagai politisi garis keras selalu dalam pantauan polisi
Sementara itu, seperti dilansir Tempo.co yang dikutip dari The Daily Sabah, aksi pembakaran kitab suci umat muslim alquran ini dilakukan di depan masjid Raslatt, Kota Jonkopping, Swedia
Sekelompok Muslim di Malmo, Swedia memprotes provokasi Paludan yang dilakukan di berbagai kota selama liburan Paskah. Kecaman juga datang dari politikus Swedia keturunan Turki, Mikail Yuksel
Dia menyerukan semua pihak untuk menghentikan provokasi Paludan. Pekan lalu, sekitar 500 orang turun ke jalan dalam demonstrasi yang digelar Nyans di depan parlemen Stockholm. Para pengunjuk rasa memegang spanduk bertuliskan “Hentikan pembakaran Alquran” dan “Berhenti menghina Muslim”.
Bahkan aksi protes di Swedia kian hari semakin liar dan keras. Massa aksi sudah melakukan pembakaran mobil polisi
Namun sampai hari ini politisi garis keras Swedia, Rasmus Paludan ini belum juga ditahan polisi. (smh)