TELUKKUANTAN (KuansingKita) – Ketua DPRD Kuansing, Dr Adam, SH, MH sangat mengapresiasi penabalan atau penobatan gelar adat “Datuak Bandaro Alam” untuk Kapolda Riau, Irjen Polisi, Agung Setya Imam Effendi, SIK, MSi
Usai mengikuti prosesi penabalan gelar adat di Pendopo Rumah Dinas Bupati Kuantan Singingi, Kamis (18/11/2021), Ketua DPRD Dr Adam, SH, MH kepada KuansingKita mengungkapkan penabalan gelar adat dari Limbago Adat Nagori Kuantan Singingi untuk Kapolda Riau sudah mengikuti alur dan patut
Menurut Dr Adam, Kapolda Riau Irjen Polisi Agung Setya Imam Effendi sudah membuktikan dedikasinya untuk wilayah dan masyarakt Riau dalam menjaga kelestarian hutan, menggalakkan penanganan karhutla dan illegal loging.
Bahkan tambah Ketua DPRD Kuansing ini, Kapolda Agung Setya telah turun langsung melakukan upaya-upaya kemanusiaan dalam menangani Covid-19 di wilayah Riau, sehingga wilayah Riau tidak lagi berada di zona merah
Karena itu, penabalan gelar adat Datuk Bandaro Alam dari Limbago Adat Nagori Kuantan Singingi untuk Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi yang dalam adat disebut “ Nan didulukan selangkah ditinggikan serantiang” sudah mengikuti alur dan patut.
Apalagi gelar Datuak Bandaro Alam dalam adat ibarat “ pohon rimbun tompek betoduah, kan poi tompek batanyo baliak tompak bebarito”, sehingga sangat patut diberikan kepada Kapolda Riau Irjen Pol Agus Setya Imam Effendi,SIK, MSi.
Adam sangat berharap gelar Datuak Bandaro Alam untuk Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi mewujud seperti tetuah adat “bak pohon rindang tompek betoduah” bagi masyarakat Kuansing “ nan sepayuang sepetogak selingkuang cupak adat”.
Untuk itu masyarakat Kuansing perlu memberikan apresiasi kepada Kapolda Riau. Pasalnya penabalan gelar adat Datuak Bandaro Alam kepada Kapolda Riau juga mengangkat marwah masyarakat adat Kuansing
“ Masyarakat Kuansing “nan sepayuang sepetogak, selingkuang cupak adat” harus memberikan apresiasi kepada Kapolda Riau,” pinta Dr Adam (smh)
Foto : Prosesi penabalan gelar adat untuk Kapolda Riau (Istimewa)