TELUKKUANTAN (KuansingKita) – Koni Riau akhirnya turun ke Kuansing. Atlet biliar PON Riau yang mengikuti TC (training center) di Kuansing mulai merasa tidak nyaman dengan berbagai permasalahan
Ketua Bidang Hukum Koni Riau, Meidison Dahlan, SH kepada KuansingKita mengatakan kedatangannya ke Kuansing khusus untuk kepentingan kontingen Riau yang akan diterjunkan dalam PON Papua
Ia membeberkan atlet biliar Riau untuk PON Papua telah diminta Koni Kuansing dan pemerintah daerah untuk mengikuti pemusatan latihan di Kuantan Singingi. Untuk ini, Koni Riau menyetujui
Namun dalam kenyataannya, di Kuansing fasilitas untuk pemusatan latihan atlet biliar PON Riau belum mendukung. Untuk ini, owner biliar center tempat atlet menjalani TC melengkapi fasilitas dengan pengadaan meja baru
Masalah muncul ketika owner biliar dan Koni Kuansing diketahui belum mencapai kesepakatan soal kontrak. Sementara owner telah mengeluarkan dana untuk pengadaan fasilitas dan sarana pelatihan. Ini memicu rasa tidak nyaman atlet
“ Kalau atlet sudah merasa tidak nyaman, ini bisa mengganggu prestasi. Itu makanya kami segera turun ke Kuansing,” kata Meidison Dahlan
Sementara itu, Humas Koni Riau Raja Edi juga cemas kalau atlet tidak konsentrasi. Sebab ini bisa membuat prestasi atlet menurun
“ Kalau atlet tidak konsentrasi dalam pemusatan pelatihan prestasi atlet bisa menurun,” ujar Raja Edi
Dari perbincangan KuansingKita dengan pengurus Koni Riau ini, terungkap selama pemusatan latihan di Kuansing, akomodasi dan konsumsi atlet didanai Koni Riau, bukan Koni Kuansing.
Kendati begitu, Meidison dan Raja Edi mengakui kalau diantara atlet biliar PON Riau yang menjalani TC di Kuansing ada atlet Kuansing untuk Porprov Riau.
Namun menurut mereka, pemusatan latihan di Kuansing ini untuk kepentingan PON bukan untuk kepentingan Porprov karena itu mereka sengaja datang ke Kuansing
Ketua Koni Kuansing Terpilih, Andi Cahyadi ketika dihubungi KuansingKita lewat pesan whatsapp tidak tersambung. Sepertinya kontak sudah terblokir. (smh)