Sekitar 1500 Kilo Meter Ruas Jalan Tanah di Kuansing Berpotensi Menguras Anggaran Daerah

TELUKKUANTAN (KuansingKita) – Panjang ruas jalan di Kabupaten Kuantan Singingi sekira 2000 kilo meter lebih. Dari ruas jalan sepanjang itu, hanya sekitar 500 kilo meter saja yang pernah diaspal, itupun sebagian telah mengalami kerusakan. Sedangkan sisanya sekitar 1500 kilo meter lebih belum diaspal atau masih  dalam kondisi jalan tanah
Kondisi ruas jalan di Kuantan Singingi ini dipaparkan Kepala Bappeda Kuansing Ir Maisir dalam dialog virtual yang ditaja IKKS Pekanbaru belum lama ini. Dialog bertajuk “ Kondisi Eksisting Pembangunan Daerah Kabupaten Kuantan Singingi” ini melibatkan sejumlah akademisi dan teknokrasi asal Kuansing yang berdomisili di berbagai daerah di Indonesia.
Dalam dialog itu, Maisir mencemaskan potensi kerusakan jalan tanah yang relatif tinggi terutama di musim hujan. Kerusakan di beberapa titik pada ruas jalan sepanjang 1500 kilo meter itu akan mengganggu akses masyarakat dalam mobilisasi orang, barang dan jasa. Bahkan kerusakan akan menguras anggaran daerah untuk melakukan perbaikan.
Untuk itu, Maisir memaparkan langkah-langkah ke depan yang akan dilakukan pemerintah daerah Kabupaten Kuantan Singingi. Ia mengatakan pemerintah daerah akan mengalokasikan anggaran untuk pemgadaan alat berat berbagai jenis. Alat berat ini akan ditempatkan di setiap kecamatan di Kuantan Singingi.
“ Alat berat yang ditempatkan di setiap kecamatan ini akan difungsikan untuk perawatan ruas jalan tanah di masing-masing kecamatan. Jika tingkat kerusakannya tinggi langsung dilakukan perbaikan secara swakelola. Ini langkah penghematan,” ungkap  Maisir

Kerusakan jalan tanah di Kuantan Singingi setiap tahun selalu terjadi di sejumlah titik. Bahkan tidak jarang tingkat kerusakan sudah mengganggu akses masyarakat terutama petani yang akan membawa hasil pertanian ke pasar. Kondisi ini akan lebih memprihatinkan jika terjadi di penghujung tahun anggaran.
Di penghujung tahun anggaran, dana swakelola yang alokasinya sangat terbatas sudah habis sehingga perbaikan jalan yang rusak terpaksa dilakukan pada tahun anggaran berikutnya. Namun masyarakat tidak tahu itu, sebagai bentuk protes, masyarakat sengaja bertanam pohon pisang di jalan yang rusak, bahkan ada yang mandi dalam genangan air di badan jalan
Lantas apa yang menjadi biang penyebab kerusakan jalan kabupaten. Jawabnya singkat saja, truk over load atau truk sarat muatan. Karena itu pula Wakil Bupati Suhardiman Amby beberapa hari lalu menggelar rapat koordinasi dengan perusahaan pengelola jasa angkutan. Namun sangat disayangkan, dalam rapat di ruang multi media Kantor Bupati itu, semua yang hadir hanya perwakilan manajemen saja.
Dari pantauan KuansingKita, tingkat kerusakan jalan kabupaten tertinggi selalu ditemukan pada ruas jalan yang dilintasi truk bermuatan tandan buah sawit, baik truk yang keluar dari area perkebunan maupun truk menuju PKS. Sedangkan kerusakan pada ruas jalan provinsi dan nasional disebabkan kurangnya penertiban truk ODOL (Over Dimensi Over Load) seperti angkutan batu bara dan lainnya
Ke depan pemerintah daerah perlu mencari atau menyusun regulasi seperti Perda sebagai pijkakan hukum agar tanggung jawab perbaikan jalan kabupaten pada ruas jalan menuju PKS bisa dibebankan kepada pihak perusahaan. Jika tidak, anggaran daerah yang sudah terkuras oleh refocusing anggaran akan dibebani lagi dengan biaya perbaikan jalan yang dilintasi truk sawit menuju PKS. (smh)
Gambar Utama : Jalan rusak belum dilakukan perbaikan, warga protes dengan mandi pada genangan air di badan jalan (foto KuansingKita)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...