TELUKKUANTAN (KuansingKita) – Guna mengamankan seluruh tahapan Pilkada Kuansing 2020, Polres Kuansing akan menggelar Operasi Kepolisian Mantap Praja Lancang Kuning Tahun 2020. Untuk itu, berbagai kesiapan baik kesiapan personel, sarana prasarana, metode serta kesiapan anggaran telah dimatangkan.
Kapolres Kuansing AKBP Henky Poerwanto, SIK, MM mengatakan untuk pengamanan Pilkada, Polres Kuansing akan mengerahkan 350 personel dari berbagai jenjang kepangkatan. Selain itu Polres Kuansing juga akan dibantu dengan 40 personel BKO Polda Riau serta 30 personel Brimob Polda Riau.
“ Semua kesiapan ini guna mewujudkan Pilkada Kuansing yang sejuk, damai, aman dan kondusif,” kata Kapolres Kuansing AKBP Henky Poerwanto, SIK,MM dalam keterangan tertulis yang diterima KuansingKita, Rabu (2/9/2020)
Kapolres menegaskan target utama dalam pelaksanaan Operasi Mantap Praja Lancang Kuning Tahun 2020 adalah para perusuh Pilkada. Ia mengatakan tidak akan ada ruang bagi para perusuh Pilkada untuk menciptakan gangguan Kamtibmas. Personel diturunkan agar Pilkada berjalan aman dan kondusif.
“Kami akan kawal pelaksanaan pesta demokrasi agar berjalan dengan aman dan kondusif. Tidak akan ada ruang bagi para perusuh Pilkada untuk membuat gangguan kamtibmas,” kata Kapolres
Kapolres juga mengungkapkan persiapan Polres Kuansing untuk mengantisipasi kerusuhan. Ia mengatakan kini Polres Kuansing dan jajarannya tengah mengidentifikasi identitas para perusuh atau orang-orang yang berpotensi sebagai perusuh Pilkada. Pengalaman Pilkada 2011 silam akan menjadi pelajaran berharga bagi Polres untuk bisa mewujudkan Pilkada tanpa kerusuhan.
Kendati begitu, Kapolres juga meminta kepada seluruh pihak dan elemen masyarakat Kabupaten Kuantan Singingi untuk turut berperan atau berpartisipasi aktif demi terwujudnya Pilkada yang sejuk, damai, aman dan kondusif. Kapolres juga berjanji akan terus melakukan imabuan kamtibmas kepada seluruh lapisan masyatrakat.
“Kami akan terus lakukan imbauan kamtibmas kepada seluruh lapisan masyarakat agar tidak terpancing oleh berbagai bentuk provokasi dari orang-orang yang ingin menciptakan gangguan kamtibmas dalam Pilkada,” tutup Kapolres (smh)