TELUKKUANTAN (KuansingKita) – Ledakan dahsyat dengan awan jamur raksasa mengguncang Beirut, Ibu Kota Lebanon Selasa (4/8/2020) petang waktu setempat. Ledakan yang menarik perhatian dunia itu berlokasi di wilayah pelabuhan. Akibatnya sebagian besar bangunan di wilayah pelabuhan Beirut rusak berat dan rata dengan tanah.
Sebagaimana dilansir New York Time, ledakan itu terjadi dua kali. Ledakan pertama terjadi di kawasan pelabuhan pada Selasa petang waktu setempat. Banyak warga yang merekam dampak ledakan pertama dengan asap yang membumbung tinggi.
Selang beberapa saat, pada pukul 18.08 waktu setempat terjadi ledakan kedua yang jauh lebih besar dari ledakan pertama. Saking masifnya, ledakan itu terdengar hingga ke negara tetangga, Siprus yang berjarak 240 kilometer dari Beirut.
Mengutip Aljazeera, ledakan itu diikuti gelombang kejut mirip tornado dan kepulan asap warna orange membumbung ke langit. Akibat ledakan ini dilaporkan 73 orang meninggal dunia dan 3700 orang lebih mengalami luka. Diperkirakan angka kematian masih akan terus meningkat mengingat proses evakuasi masih berlangsung.
Masih mengutip Aljazeera, para pemimpin dunia telah menawarkan dukungan kepada Libanon. Misalnya Perancis. Presiden Prancis Emmanuel Macron menyatakan solidaritas dengan Libanon dan mengatakan Prancis mengirim sumber daya ke lokasi ledakan.
“Saya menyatakan solidaritas persaudaraan saya dengan Lebanon setelah ledakan yang menewaskan begitu banyak korban dan kerusakan malam ini di Beirut. Prancis berdiri di samping Libanon. Selalu. Bantuan dan sumber daya Perancis sedang diangkut di tempat [ledakan],” tulis Macron di Twitter seprti dilansir Ajazeera.
Jerman juga menyatakan dukungannya terhadap Lebanon. Kanselir Angela Merkel mengatakan melalui juru bicaranya bahwa dia terkejut dengan perisitiwa itu dan berjanji akan membantu Libanon. Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif mengatakan Teheran siap membantu dengan cara apa pun dan meminta Libanon untuk “tetap kuat”.
“Pikiran dan doa kami bersama orang-orang Lebanon yang hebat dan tangguh,” tulis Zarif di Twitter seperti dilansir Aljazeera.
Negara lain yang menyatakan siap membantu Lebanon sesaat setelah kejadian, Italy, Malaysia, Qatar, Arab Saudi, Turki, Britania Raya, Amerika Serikat bahkan Israel juga menyatakan siap membantu Lebanon melalui saluran asing karena Israel dan Libanon tidak memiliki hubungan diplomatic.
Israel mengatakan di bawah arahan Menteri Pertahanan Benny Gatz dan Menlu Gabi Ashkenazi Israel mendekati Lebanon melalui pertahanan Internasional dan saluran diplomatic untuk memberikan bantuan kemanusiaan.
“Di bawah arahan Menteri Pertahanan Benny Gantz dan Menteri Luar Negeri Gabi Ashkenazi, Israel mendekati Lebanon melalui pertahanan internasional dan saluran diplomatik untuk menawarkan kepada Libanon bantuan kemanusiaan medis pemerintah, “tulis Menhan Gantz di Twitt seprti dilansir Aljazeera
Sementara itu, mengutip AFP, Perdana Menteri Hassan Diab menyatakan, penyebab ledakan tersebut disinyalir disebabkan karena 2.750 ton amonium nitrat yang merupakan pupuk pertanian. Pupuk itu disimpan selama bertahun-tahun dalam gudang di tepi laut.