TELUKKUANTAN (KuansingKita) – Komite Olahraga Nasional Indonesia (Koni) Kuantan Singingi, terus berbenah. Cabang olahraga Taekwondo yang vakum sejak 2017 lalu, mulai dibenahi.
Untuk itu, Ketua Koni Kuantan Singingi, Aris Susanto dan Sekretaris Koni Kuansing Nasri Apriadi menggelar rapat terbatas dengan pengurus Cabor Taekwondo Kuansing, Rabu (26/6/2020).
Dalam rapat di Sekretariat Koni Kuansing di Velodrom B, Sport Center Telukkuantan hadir Ketua Cabor Taekwondo Kuansing, Syafril dan sejumlah pengurus Cabor Taekwondo lainnya.
Dalam kesempatan itu, Ketua Koni Kuansing, Aris Susanto meminta agar pengurus segera menginventarisir atlet taekwondo di Kuansing.
Selain itu, Aris Susanto juga meminta pengurus segera membuat schedule jadwal latihan. Tujuannya agar latihan bisa dilaksanakan secepatnya
“ Bikin schedule jadwal latihan agar latihan bisa secepatnya. Nanti latihannya tetap berpedoman pada protokol covid 19,” kata Aris Susanto
Menurut pria asal Gunung Toar ini, Kuansing nyaris tidak menurunkan Cabor Taekwondo dalam Porprov mendatang. Kealpaan ini sudah diingatkan Koni Riau. “ Untung saja Porprov ditunda,” ujar Aris Susanto
Sementara itu, Ketua Cabor Taekwondo Kuansing, Syafril dalam rapat terbatas mengatakan akan berupaya semaksimal mungkin agar Cabor Taekwondo tidak saja ikut Porprov tapi juga mampu berprestasi.
Untuk itu, kata Syafril pihaknya sudah memboyong pelatih Taekwondo dari Pekanbaru. Pelatih yang disapa Arizal Tanjung ini nantinya akan berdomisili di Kuansing agar sesi latihan berjalan lancar.
“ Saya sudah memboyong pelatih dari Pekanbaru. Nanti pelatih ini akan tinggal di Kuansing biar sesi latihan berjalan lancar,” kata Syafril seraya memperkenalkan pelatih yang juga ikut hadir dalam rapat terbatas.
Ketua Cabor Taekwondo yang juga anggota DPRD Kuansing itu menambahkan pihaknya juga sudah menginventarisir atlet taekwondo di Kuansing.
Setidaknya kata Syafril kini sudah ada dua atlet taekwondo di Kuansing. Kedua atlet taekwondo ini dulunya sudah pernah berprestasi.
“ Kini ada dua atlet taekwondo di Kuansing, satu dari Polwan dan satu lagi dari pesantren Syafaaturasul,” ungkap Syafril. (smh)