Sikap berani Direktur RSUD Telukkuantan dr Fahdiansyah Ukup mendaftar di Tim Penjaringan Calon Pilkada Partai Gerindra Kuansing menimbulkan banyak tanda tanya. Resiko berhenti sebagai PNS dan resiko lainnya seperti keuangan selalu menjadi topik bahasan di tengah masyarakat.
Lantas apa alasan Fahdiansyah Ukup mencalonkan diri di Partai Gerindra Kuansing. Untuk tahu alasannya, KuansingKita telah mewawancarai Fahdiansyah Ukup. Berikut ini disajikan hasil wawancara KuansingKita dengan Fahdiansyah Ukup. Simak petikannya.
Bapak sebagai PNS telah mendaftar di Tim Penjaringan Pilkada Partai Gerindra Kuansing. Apakah bapak sudah memikirkan segala resiko atau konsekwensinya
Tentu saja resiko atau konsekwensi menjadi kajian dan pertimbangan pertama saya sebelum memulai semua ini. Saya seorang yang berprofesi dokter. Profesi saya sudah mendidik saya untuk terbiasa mengkaji resiko lebih awal. Dalam profesi saya, dampak, resiko atau konsekwensi selalu menjadi kajian pertama sebelum memulai tindakan medis.
Banyak orang menyebut bapak sangat berani. Bagaimana menurut bapak
Keberanian adalah hal utama yang perlu kita tanamkan dalam diri jika kita ingin melangkah maju. Tidak akan ada perubahan dan peningkatan dalam hidup kita jika tidak didukung dengan keberanian. Tapi dalam konteks Pilkada ini bukan sebatas keberanian. Ini adalah hak kita sebagai warga negara yang diamanahkan konstitusi.
Kalau bapak sudah mengkaji segala resiko atau konsekwensinya, lantas apa pula yang menjadi alasan bapak ingin ikut bertarung dalam kontestasi politik Pilkada Kuansing 2020. Apa yang bapak inginkan
Begini. Saya sudah menyimak dan mengikuti setiap priode pemerintahan di Kabupaten Kuantan Singingi. Kondisinya selalu diwarnai perseteruan. Ini lahir dari poros-poros yang ada selama ini. Perseteruan ini tentu berdampak pada proses menjalankan roda pemerintahan dan pembangunan. Ini yang rugi tentu rakyat. Saya ingin hadir sebagai sosok baru di luar poros yang ada. Saya ingin mengurai benang kusut perseteruan dari poros-poros yang ada selama ini. Saya ingin hadir sebagai sosok baru dengan konsep baru.
Hanya itu alasan bapak untuk maju dalam Pilkada Kuansing 2020 ini
Oh bukan, masih banyak lagi. Kondisi birokrasi Kuansing kini juga tengah dilanda kusut masai. PNS seperti tidak punya tempat berlindung. Ini harus segera dibenahi. Ini hanya bisa dilakukan jika kita memegang tampuk pimpinan. Kuansing tidak boleh dibiarkan berlama-lama terbelenggu dalam kondisi seperti hari ini. Saya sangat merasakan ini, akhirnya saya putuskan untuk maju dalam Pilkada. Saya akan hadapi segala resikonya
Kalau bapak maju dalam Pilkada nanti tentu bapak berhenti sebagai PNS
Itu resiko dari sebuah perjuangan. Kita harus belajar dari para pahlawan yang berjuang untuk kemerdekaan negeri ini. Mereka rela bersabung nyawa. Nah, untuk perjuangan hari ini semangatnya harus juga sama. Karena itu, saya juga harus rela mengorbankan karir dan jabatan saya. Ini semua untuk rakyat Kuansing.
Dalam Undang-undang ASN setiap PNS dalam kondisi seperti bapak saat ini harus mundur dari jabatan. Bagaimana sikap bapak.
Benar. Saya akan mundur dari jabatan secepatnya. Kalau prosesnya bisa cepat saya akan mundur Senin depan. Tapi untuk mundur dari PNS itu sudah ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan setelah penetapan calon oleh KPU. Karena setelah penetapan baru kita sah sebagai calon Pilkada.
Apa pesan bapak untuk masyarakat Kuansing terkait pandangan mereka terhadap sikap bapak yang akan ikut bertarung dalam Pilkada Kuansing mendatang
Mencalonkan diri dalam kontestasi politik Pilkada adalah hak warga negara yang diatur dalam konstitusi. Kita sebagai warga negara berhak memilih dan dipilih sepanjang memenuhi persyaratan yang ditetapkan peraturan perundang-undangan. Jadi tidak ada yang perlu diherankan, saya hanya menjalankan amanah konstitusi.
Apakah bapak akan menemui Bupati H.Mursini untuk menyampaikan rencana bapak mencalonkan diri dalam Pilkada mendatang.
Itu sudah pasti. Saya tetap akan menemui Bupati H.Mursini dan pimpinan daerah lainnya untuk menyampaikan rencana ini. Ini akan dilakukan dalam waktu dekat. Semoga mereka bisa memahami sikap saya sebagai warga negara.***
Foto Istimewa