TELUKKUANTAN (KuansingKita) – Banyak penikmat pacu jalur yang menghubungi KuansingKita agar mengulas pacu putaran pertama hari keempat ini. Apakah hasil ulasan ini nantinya akan dijadikan pedoman untuk pasar taruhan, walahualam. Itu diluar tujuan KuansingKita.
Untuk hilir pertama, Bintang Emas Cahaya Intan dari Desa Tanjung, Hulu Kuantan akan berpacu di jalan kiri melawan Buaya Kuning dari Redang Inhu di jalan kanan. Banyak pengamat pacu jalur yang memfavorit Buaya Kuning. Tapi itu sangat berbeda dengan KuansingKita.
Mencermati performa Bintang selama tiga hari ini, maka kans besar untuk unggul pada hilir pertama ini justeru di tangan Bintang Emas. Dalam pacu hilir pertama ini, perjuangan Buaya Kuning untuk melaju ke babak berikutnya akan dikandaskan Bintang Emas Cahaya Intan.
Kendati Buaya Kuning nanti mampu memimpin hingga pancang ke 5, namun Bintang Emas akan menyudahi laga ini dengan posisi haluan lebih dulu memasuki finish. Soalnya, Bintang Emas diyakini mampu menempel ketat Buaya Kuning hingga pancang ke 5.
Buaya kuning tidak akan mampu menjangkau finish lebih dulu jika tidak meninggalkan Bintang Emas lebih dari setengah badan jalur. Dan ini tidak akan pernah terjadi dalam laga nanti. Dalam beberapa hari ini, teknik berdayung Bintang Emas jauh lebih sempurna dari penampilannya di pacu rayon. Inilah yang membuat kans besar untuk Bintang.
Hilir kedua, Tuah Keramat Sialang Soko dari Peranap Inhu akan berpacu di jalan kiri melawan mantan juara gelanggang Tepian Nerosa, Tuah Kalajengking dari Danau Baru, Inhu di jalan kanan. Ini sebenarnya momen yang tepat bagi pemacu dari Peranap untuk pembuktian bahwa mereka bisa tampil lebih baik dari saudaranya dari Rengat. Laga ini pasti akan seru. Ini bukan laga basa-basi. Ini marwah rayon Rengat dan rayon Peranap.
Hilir ke 3, Limbago Sati dari Kopah, Kuantan Tengah akan berpacu di jalan kiri melawan Lilitan Upae Saghok dari Inuman di jalan kanan. Limbago memang jalur favorit juara bagi pengunjung Tepian Nerosa. Tapi dalam laga nanti, Lilitan Upae Saghok dipastikan mampu menempel Limbago hingga melewati pancang ke empat.
Nah untuk hilir keempat ini, laga juga akan semakin seru. Palimo Olang Putieh yang berpacu di jalan kiri, akan membalas kekalahannya dari pemacu Ratu Helmina yang konon mendominasi isi jalur Pahlawan Kuantan yang akan berpacu di jalan kanan. Bagaimana kans keduanya. Ini benar fifty-fifty.
Jika Palimo silaf mengawali start, maka Pahlawan Kuantan yang selama tiga hari ini tampil sangat memukau akan melesat langsung laju ke depan. Tapi jika Palimo mampu menempel Pahlawan Kuantan sampai pancang ke 5, diyakini kemenangan akan diraih Palimo Olang Putieh. Ini laga seru, jangan lewatkan.
Hilir ke lima yakni Pangeran Hilir di jalan kiri melawan Lintah Jalang di jalan kanan. Banyak yang kurang cermat mengamati Lintah Jalang dalam tiga hari ini. Sehingga mereka langsung menjatuhkan pilihan untuk Pangeran Hilir. Padahal dalam tiga hari ini jalur dari Petapahan ini tampil sangat memukau.
Lintah Jalang berdayung sangat rapi seperti Bintang Emas. Tenaga dan kecepatan berdayung Lintah Jalang akan mampu membuat jalur dari Kecamatan Gunung Toar ini mempin hingga memasuki pancang ke 5. Hati-hati, Pangeran Hilir jangan lengah sedikitpun jika ingin unggul dalam duel ini. Lintah jalang bukan lawan yang enteng.
Adakah peluang Lintah jalang untuk unggul dalam duel ini. Jawabnya ada. Sepanjang para pemacu Lintah Jalang mau mengeluarkan tenaga ekstra pada rentang pancang 5 hingga finish, jalur Petapahan ini bisa lebih dulu menjangkau finish.
Ada yang harus di catat untuk Lintah Jalang, 20 meter menjelang finish jalan kanan sangat berat, dan jalan kiri lebih ringan. Biasanya dalam rentang ini jalur kiri mengalahkan jalur kanan yang unggul sebelumnya. Karena itu, Lintah Jalang harus berdayung dengan tenaga ekstra pada rintangan ini.
Jika ini bisa dilakukan dengan baik, maka Lintah jalang akan unggul, jika tidak Pangeran Hilir akan meninggalkan Lintah Jalang dalam rentang 20 meter menjelang finish. Tapi setidaknya bagi pengunjung Tepian Nerosa, ini termasuk laga seru. (kkc)