TELUKKUANTAN (KuansingKita) – Buaya Air Tawar (Crocodylus Porosus) yang sering muncul ke permukaan Sungai Kuantan di kawasan Desa Pulau Aro, Kecamatan Kuantan Tengah sejak beberapa pekan lalu sangat dikhawatirkan akan mencelakakan para pemacu jalur.
Pasalnya titik tempat buaya sering muncul ke permukaan sungai di kawasan Lubuk Betung, jaraknya tidak terlalu jauh dari tempat persinggahan jalur yang akan menunggu giliran berpacu. Bahkan buaya juga sering muncul dan naik ke darat di kawasan Dusun Pering, Desa Pulau Aro.
Ini juga dibenarkan Mantan Kades Pulau Aro, Lihendri. Kepada KuansingKita, Ia mengatakan buaya itu sering muncul ke permukaan Sungai Kuantan di kawasan Lubuk Betung. Bahkan katanya pernah juga buaya naik ke darat di bawah pohon beringin Dusun Pering, Desa Pulau Aro.
Namun, seperti dikutip dari JPNN, Peneliti Buaya dari Pusat Penelitian Biologi LIPI, Hellen Kurniati mengatakan buaya memiliki sifat dasar “awareness” yang tinggi. Binatang ini sangat takut dengan keramaian manusia. Buaya akan menjauh jika mendengar hingar keramaian manusia.
“ Walaupun buaya binatang buas tapi sifat awareness”nya atau sifat penakutnya dengan keramaian manusia sangat tinggi,” kata Hellen
Karena itu tambah wanita peneliti LIPI ini untuk menangkap buaya secara beramai-ramai di siang hari akan lebih sulit dari malam hari. Jika ingin menangkap buaya katanya harus malam hari, pencariannya pun tidak bisa satu malam. Bisa sampai 7 hari.
Sementara itu, Kepala Bidang KSDA Wilayah I Balai Besar KSDA Riau, Andri Hansen Siregar yang dihubungi KuansingKita malam ini mengatakan sejuah ini pihaknya belum mendapatkan informasi tentang penampakan buaya di sekitar gelanggang pacu jalur.
Ia menjelaskan tidak setiap perjumpaan buaya di Sungai Kuantan harus dievakuasi. Apalagi tambahnya sepanjang Sungai Kuantan memang habitat buaya, untuk itu warga yang perlu meningkatkan kewaspadaan dari ancaman serangan buaya.
Jika terjadi konflik buaya dan manusia atau ada kasus buaya, Andre Hansen Siregar menyarankan agar menghubungi Call Center 081374742981. Pusat pelayanan ini kata Andre Hansen aktif selama 24 jam. Buaya yang telah terlibat konflik dengan manusia akan dievakuasi.
Ditanya tentang sikap, “awareness” buaya yang selalu takut dengan keramaian manusia, Andre Hansen mengatakan buaya sering melakukan perubahan prilaku. Jika buaya itu sudah terbiasa dengan keramaian manusia, maka binatang ini tidak akan lari menjauh.
“ Buaya sering melakukan perubahan sikap atau perubahan prilaku. Jadi manusia yang perlu berhati-hati karena sungai memang habitat buaya,” katanya (kkc)