TELUKKUANTAN (KuansingKita) – Bangunan tujuh lantai yang belum selesai di bangun di kawasan Sihanoukville, Kamboja, runtuh pada Sabtu (22/6/2019). Sejumlah pekerja yang tidur di dalamnya, sebanyak 28 orang dinyatakan tewas dan lainnya luka-luka.
Empat orang yang diduga bertanggung jawab atas runtuhnya bangunan kini telah ditahan. Tiga diantaranya warga China dan seorang lagi pemilik bangunan warga Kamboja. Warga China yang ditahan berprofesi sebagai pemborong dan pengelola bangunan.
Seperti dilansir AFP, Selasa (25/6/2019) Pengadilan Preah Sihanouk menyatakan pemilik bangunan dijerat sangkaan dugaan melakukan pembunuhan yang tidak disengaja, menyebabkan cedera secara tak sengaja dan memperburuk keadaan yang menyebabkan kecelakaan.
Sedangkan tiga lainnya, seorang pemborong serta dua orang pengelola bangunan yang seluruhnya warga China didakwa dengan konspirasi melakukan kejahatan. Keempat tersangka saat ini telah ditahan atas perintah hakim praperadilan.
Mengutip AFP, proyek konstruksi bangunan itu berada di Sihanoukville, sebuah kota resor pantai yang baru-baru ini mulai dibangun. Kawasan ini mulai dibangun setelah menerima kucuran dana besar-besaran dari China.
Sejumlah pengusaha asal China diketahui telah menanam modal miliaran dolar Amerika Serikat di beberapa sektor seperti pariwisata, perumahan, pertanian, pelabuhan dan pembangunan kasino di Sihanoukville.(kkc/AFP)
Foto Ilustrasi bangunan runtuh (Reuters/Ciro de Luca)