TELUKKUANTAN (KuansingKita) – Barcelona akhirnya terkapar setelah dicukur habis Liverpool 4-0 dalam laga leg kedua Liga Champions 2019 di Stadion Anfield, Rabu (8/5/2019) dinihari tadi.
Barcelona yang sempat unggul 3-0 dalam laga leg pertama di Stadion Camp Nou sepekan lampau, tak mampu lolos ke final setelah kalah agregat 3-4 dari The Red.
Dirangkum dari berbagai sumber, gol Liverpool dibuka Divock Origi pada menit ke-7. Origi berhasil menyambar bola liar di depan gawang setelah Marc-Andre ter Stegen gagal mengantisipasi dengan sempurna tembakan Jordan Henderson.
Tertinggal 0-1, Barcelona tampil lebih menggigit. Sedikitnya tiga peluang emas tercipta dari kaki Lionel Messi, Philippe Coutinho, dan Jordi Alba. Tapi, semua peluang itu digagalkan kiper Alisson Becker yang tampil fantastis.
Liverpool tampil semakin percaya diri setelah Georginio Wijnaldum yang tadinya duduk di bangku cadangan dimasukan pelatih Juergen Klopp pada menit ke 50 menggantikan Andrew Robertson yang mengalami cedera.
Hanya beberapa menit saja di lapangan, gelandang asal Belanda itu memanfaatkan umpan silang Trent Alexander-Arnold pada menit ke 54. Lewat sontekan Wijnaldum berhasil menjaringkanbola ke gawang Ter Stegen, skor 2-0.
Dua menit kemudian, pada menit ke 56, Georginio Wijnaldum kembali menggetarkan gawang Ter Stegen lewat sundulan kepala. Mantan pemain PSV Eindhoven itu menambah kemenangan Liverpool 3-0 dengan skor agregat 3-3.
Blaugrana nyaris merubah skor, ketika Messi memiliki peluang di menit ke-58 setelah menerima umpan Ivan Rakitic di kotak penalti. Namun, penampilan brilian Alisson lagi-lagi menggagalkan upaya Messi.
Petaka bagi Barcelona terjadi di menit ke-79. Divock Origi berhasil menyambar umpan sepak pojok Trent Alexander-Arnold.
Para pemain belakang Barca tertipu dengan umpan sepak pojok Trent yang dilepaskan secara tiba-tiba. Oroigi mengantarkan kemenangan Liverpool 4-0 dengan agregat 4-3.
Sampai wasit mniup pluit panjuang tanda berakhirnya laga, skor tidak berubah, Liverpool unggul 4-0 dengan agregat 4-3. Anak-anak Blaugrana keluar lapangan dengan kepala tertunduk.