TELUKKUANTAN (KuansingKita) – Dalam agenda City Tour Madinah, Minggu (5/5/2019), Bupati Kuantan Singingi H.Mursini dan Ny Emi Safitri Mursini beserta jemaah umroh Kuansing lainnya menyempatkan diri sholat di Masjid Quba.
Kasubag Humas Selpi Keswita melaporkan dari Madinah, Saudi Arabia. Dalam laporannya disebutkan, Bupati Mursini dan Ny Emi Safitri Mursini beserta jemaah umroh Kuansing, semuanya sholat dan memperbanyak ibadah di Masjid Quba.
Masjid Quba adalah mesjid yang pertama kali dibangun Rasulullah Saw pada tahun ke-1 Hijriah di Qubah. Letaknya sekitar 5 kilometer di sebelah tenggara Madinah. Dalam Alquran surah At Taubah disebutkan bahwa Masjid Qubah dibangun atas dasar taqwa.
”Sesungguhnya Masjid yang didirikan atas dasar takwa (Masjid Quba) sejak hari pertama adalah lebih patut kamu shalat di dalamnya. Di dalam masjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan Allah menyukai orang-orang yang bersih.” (QS At-Taubah [9]: 108).
Menurut hadis yang diriwayatkan Tirmidzi RA, orang yang melakukan shalat di Masjid Quba sama pahalanya dengan melaksanakan umrah. Seperti disebutkan dalam Sahih Bukhari, Nabi SAW terbiasa mengunjungi Masjid Quba dengan berjalan kaki, setidaknya seminggu sekali.
Masjid Quba ini dibangun saat Rasulullah Saw hijrah dari Makkah ke Madinah. Rasulullah SAW diperintahkan oleh Allah SWT untuk segera berhijrah menghindari kekejaman kafir Quraisy. Dalam upaya hijrah itu, lokasi pertama yang disinggahi Rasulullah SAW adalah gua Tsur.
Di dalam gua Tsur ini, Rasulullah SAW bersembunyi bersama Abu Bakar dari kejaran kaum kafir Quraisy. Gua Tsur ini juga telah dikunjungi Bupati Mursini dan jemaah umroh Kuansing lainnya seperti dilaporkan Selpi Keswita beberapa hari lalu.
Dalam perjalanan hijrah, sebelum memasuki Madinah, Rasulullah Saw singgah beberapa hari di Qubah. Disinilah Rasulullah Saw bersama Sayidinah Abu Bakr membangun mesjid pertama dalam sejarah Islam. Mulanya bangunan Masjid Quba ini sangat sederhana.
Kendati sederhana, namun Masjid Quba dijadikan contoh untuk bangunan masjid berikutnya seperti Masjid Nabawi dan lainnya. Kala itu, Masjid Quba sudah memenuhi syarat-syarat yang perlu untuk pendirian masjid. Masjid Quba sudah mempunyai suatu ruang persegi empat dan berdinding di sekelilingnya.
Di sebelah utara dibuat serambi untuk tempat sembahyang yang bertiang pohon korma, beratap datar dari pelepah dan daun korma, bercampurkan tanah liat. Di tengah-tengah ruang terbuka dalam masjid yang kemudian biasa disebut sahn, terdapat sebuah sumur tempat wudhu mengambil air sembahyang. Kebersihan terjaga, cahaya matahari dan udara dapat masuk dengan leluasa.
Masjid ini telah beberapa kali mengalami renovasi. Khalifah Umar bin Abdul Aziz adalah orang pertama yang membangun menara masjid ini. Pada tahun 1986, Masjid Quba direnovasi dan diperluas Raja Fahd ibn Abdul Aziz yang menelan dana 90 juta Rial. Kini Masjid Quba memiliki daya tampung hingga 20 ribu jamaah.
“ Bupati Mursini beserta keluarga dan jemaah umroh Kuansing sholat dan memperbanyak ibadah di Masjid Quba, Minggu kemarin” tutur Selpi Keswita (kkc)