TELUKKUANTAN (KuansingKita) – Caleg Partai Golkar yang juga mantan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kuantan Singingi, H.Saifulah Aprianto mulai mencemaskan pelaksanaan pemilu 2019 yang terindikasi dicemari oleh permainan politik uang.
Karena itu, pria yang akrab disapa Yan Tembak ini mendesak Bawaslu agar melakukan pengawasan ekstra ketat terhadap gerakan-gerakan caleg yang mulai mengarah kepada politik uang. Bawaslu katanya harus mampu meredam gerakan politik uang
“ Kita berharap Bawaslu ekstra ketat melakukan pengawasan agar politik uang betul-betul dapat diredam,” kata Saifulah kepada KuansingKita beberapa hari lalu.
Namun demikian, H.Saifulah Aprianto tidak menyebutkan identitas caleg yang disinyalir telah memainkan politik uang. Ia hanya mengatakan caleg yang memainkan politik uang adalah caleg yang haus jabatan.
“ Kalau tidak haus jabatan kenapa harus membeli suara untuk duduk (kursi legislative,red),” katanya
Saifulah menambahkan caleg yang disinyalirnya haus jabatan itu membeli suara dilengkapi dengan surat perjanjian. Hanya saja, Ia tidak menjelaskan bentuk surat peranjian yang dipakai caleg tersebut dalam membeli suara.
“ Beli suara untuk duduk (kursi legislative,red) malah pakai surat perjanjian lagi, itu namanya munafik,” kata Saifulah
Menanggapi kondisi buruk ini, ternyata Saifulah masih optimis pemilih akan berpikir rasional dalam menentukan pilihannya. Ia mengatakan hari tenang dapat mensterilkan cara berpikir pemilih dari cara yang emosional ke cara berpikir yang rasional.
“ Hari tenang dapat mensterilkan cara berpikir kita dari cara emosional ke cara berpikir yang rasional,” kata Saifulah.(kkc)