TELUKKUANTAN (KuansingKita) – Pernyataan kontroversi seorang senator Australia, Fraser Anning yang menyalahkan umat muslim dalam kasus penembakan di Mesjid Al Noor Selandia Baru ternyata tidak saja mendapatkan lemparan telor ke kepalanya. Nasib senator Queensland, Australia ini akan ditentukan 2 April mendatang.
Dikutip CNN Indonesia, Duta Besar Australia di Jakarta, Gary Quinlan, menuturkan pemerintah Australia akan menggelar rapat di parlemen pada 2 April mendatang untuk membicarakan sanksi bagi Anning.
“Pemerintah dan seluruh partai politik akan mengambil langkah menanggapi sikap individu tersebut (Anning) pada 2 April mendatang di parlemen,” kata Gary Quinlan saat bertemu dengan sejumlah petinggi Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Jakarta, Selasa (19/3) dilansir CNN Indonesia
Seperti diberitakan, seusai tragedi berdarah di dua mesjid di Christchurch, Selandia Baru, senator Anning dalam pernyataannya pada Jumat (15/3), mengatakan penyebab penembakan massal yang terjadi di dua masjid di pusat Kota Christchurch bukan karena aturan kepemilikan senjata yang lemah.
Dia menganggap program imigrasi yang yang mengizinkan imigran Muslim fanatik tinggal di Selandia Baru menjadi penyebab utama teror terjadi. Dalam pernyataannya, Anning bahkan menyebut Islam sama dengan fasisme.
Saat Anning melontarkan pernyataan kontroversi itulah seorang remaja Australia yang kini populer disebut “Eggboy” menghempaskan telur ke kepalanya. Bahkan remaja ini juga mengumpat Anning dalam cuitannya di twitter dengan sangat berani dan blak-blakan.
“All those who consider Muslims a terrorist community, have empty heads like Anning.( Siapa saja yang beranggapan bahwa Muslim adalah kumpulan para teroris, maka dia tak punya otak seperti kepala Anning yang kosong),” kata remaja itu dengan berani.
Duta Besar Australia untuk Indonesia, Gary Quinlan mengaku juga tidak sepaham dengan komentar Anning. Ia mengatakan pernyataan Anning sangat tidak bisa diterima bahkan oleh seluruh komunitas dan jajaran pemerintah Australia.
Menurut Quinlan pernyataan Anning, bertentangan dengan prinsip yang diterapkan masyarakat Australia. Karena itu katanya pemerintah dan seluruh partai politik akan membahas di parlemen 2 April mendatang.
“Nanti akan ditentukan sanksi yang akan diberikan atas pernyataan Anning,” ucapnya. (kkc)
(foto : Tribunenews)