TELUKKUANTAN (KuansingKita) – Andi Arief , politisi yang sempat dicokok polisi di Hotel Menara Peninsula, Jakarta beberapa hai lalu mendesak Pemimpin Redaksi TV One, Karni Ilyas meminta maaf karena telah merugikan nama baiknya dan keluarganya.
Dilansir CNN Indonesia, Andi Arief mengatakan seharusnya TV One tidak menggunakan foto-foto saat dirinya ditangkap di Hotel Menara Peninsula lantaran sumber yang tidak jelas.
“Saya berharap bang @karniilyas dan tv one yang sudah menjadi algojo dalam menghabisi saya meminta maaf,” ucap Andi melalui akun Twitternya @AndiArief_ pada Minggu (10/3).
Andi mengaku tahu bahwa Karni mengirim wartawan TV One ke Badan Reserse Kriminal Direktorat IV pada pukul 10.00 Senin lalu (4/3) atau satu hari setelah Andi ditangkap di Menara Peninsula, Jakarta.
Setelah itu, lanjut Andi, TV One menayangkan foto – foto dirinya ketika diperiksa polisi di Menara Peninsula dan juga barang – barang yang ada di lokasi. Andi merasa disudutkan dengan hal tersebut.
“Saya bukan tersangka bang Karni. Anda wartawan senior tapi abai,” tutur Andi.
Membalas cuitan Andi, Karni Ilyas mengatakan Andi telah keliru. Karni menyebutkan yang memerintahkan wartawan ke Bareskrim bukan dirinya, melainkan koordinator liputan TV One.
Karni mengaku baru tahu informasi bahwa Andi ditangkap sehari kemudian. “Sebab Senin itu saya tidur subuh dan bangun siang,” ucap Karni melalui akun Twitternya @karniilyas, Minggu (10/3).
Andi tampaknya sangat menyesalkan karena dirinya telah dilepas kepolisian dua jam sebelum program ILC dimulai. Akan tetapi, acara ILC tetap dilanjutkan. Andi merasa diadili di forum tersebut meski tidak berstatus tersangka.
“Bang Karni menghajar orang yang secara hukum tidak bersalah,” ujar Andi.
Dalam hal ini, mantan aktivis 1998 itu mengaku tidak berada dalam posisi mengkritik kebebasan pers. Namun, Andi menggarisbawahi bahwa pers tidak boleh mengenyampingkan fakta hukum.
Staf khusus presiden di era Kepresidenan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu mengatakan hal tersebut bukan tujuan dari kebebasan pers, dan Andi merasa dirugikan atas pemberitaan yang ada kala itu.
“Saya berharap Bang Karni yang sudah memulai ini menjadi ‘bara’ untuk menjadi bagian memadamkannya. saya bukan kriminal dan bukan persepsi buruk tentang foto – foto yang dimuat sudah meluas. Termasuk dilakukan media lain. Terima kasih,” lanjutnya dikutip CNN Indonesia. (kkc)